"Tidak betul ada kesengajaan untuk membantu. Itu nggak ada. Kesengajaan untuk membantu menghalangi penyidikan, itu nggak ada. Tapi memang klien kami mengakui ada kesalahan prosedur atau disiplin kedokteran," kata Wirawan usai sidang Bimanesh di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2018).
Berikutnya ia menyatakan kliennya tidak pernah bertemu dengan dr Michael Chia Cahaya di IGD RS Medika Permata Hijau. Wirawan juga menyebut pertemuan antara Fredrich Yunadi dan Bimanesh sekedar membahas kondisi kesehatan Novanto yang merupakan klien Fredrich saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berkonsultasi mengenai kliennya. Dia datang untuk berkonsultasi soal kliennya yang hipertensi berat," ucapnya.
Ia juga menyatakan Bimanesh tidak pernah membuat surat pengantar rawat inap untuk Novanto. Bimanesh juga disebut tidak pernah memerintah perawat manapun memasang perban di kepala Novanto maupun pura-pura memasang infus di tangan Novanto.
Wirawan mengatakan ada kaitan pihak rumah sakit dengan peristiwa ini. Namun, Wirawan menyatakan tidak ada perintah ataupun tekanan dari atasan Bimanesh.
"Kalau ada kaitannya ada ya. Cuma kalau menekan seperti yang anda katakan itu tidak. Tidak menjalankan perintah atasan juga. Cuma kan memang dia menjalankan tugas profesinya sebagai dokter untuk memeriksa keadaan kliennya yang menurut dia sedang mengalami sakit hipertensi berat," ujar Wirawan.
Menurut Wirawan, pihaknya sedang mempertimbangkan pengajuan justice collabolator. Bimanesh juga disebut akan kooperatif.
Dalam perkara ini, Bimanesh didakwa merintangi penyidikan KPK atas Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Bimanesh disebut bekerja sama dengan Fredrich Yunadi merekayasa sakitnya Novanto.
(haf/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini