Sebelum Menerkam, Harimau Bonita Sempat 'Bermain' dengan Jumiati

Sebelum Menerkam, Harimau Bonita Sempat 'Bermain' dengan Jumiati

Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Kamis, 08 Mar 2018 16:04 WIB
Foto: Istimewa
Pekanbaru - Inilah kisah menyeramakan di balik kematian Jumiati yang diterkam harimau bernama Bonita. Satwa buas itu tak langsung menyerang, melainkan sempat mengajak bermain dengan korbannya.

Kisah itu disampaikan Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (8/3/2018). Dian menceritakan, saat peristiwa itu terjadi sebenarnya Jumiati tidak sendirian melainkan ada dua karyawan wanita lainnya.

Mereka bertemu harimau Bonita di areal perkebunan sawit. Para karyawan ini pun menghindari, begitu juga Bonita pun menjauh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun tiba-tiba, Bonita muncul di hadapan para pekerja di kebun sawit PT Tabung Haji Indo Plantations di Pelangiran, Indragiri Hilir (Inhil) Riau pada 3 Januari 2018 lalu.

Karena kepergok, spontan bertiganya pun berlari menyelamatkan diri kembali. Bonita mengejar para karyawan ini di tengah perkebunan sawit.

"Bonita ini mengejar temannya Jumiati. Dan saat dikerjar, temannya Jumiati itu terjerebab di tanah gambut dan berkutik ketika Bonita datang. Itu cerita temannya Jumiati kepada petugas kita," kata Dian.

Bonita yang melihat temannya Jumiati terperangkap di tanah gambut, tidak diserang. Bonita tiba-tiba beralih pandangan ke arah Jumiati yang berusaha memanjat pohon sawit. Bonita pun datang dan melompat untuk mencapai kaki Jumiati.

"Lompatan pertama gagal," kata Dian menirukan pengakuan teman Jumiati.

Gagal menerkam kaki Jumiati, Bonita kembali mengulanginya. Kali ini, pada lompatan kedua, kaki Jumiati bisa dijangkau. Jumiati pun akhirnya terjatuh dari pohon sawit.

Begitu Jumiati terjatuh, Bonita tidak serta merta melakukan penyerangan. Bonita menatap lama Jumiati yang posisinya tergeletak karena jatuh. Bonita malah sempat mengajaknya bercanda kepada korbannya.

Beberapa kali kaki depan Bonita seperti akan mencakarkan ke arah Jumiati. Cakaran Bonita sepertinya sengaja tidak menyentuh tubuh korbannya. Setiap kali Bonita melayangkan kaki depannya ke arah korbannya, spontanitas gerakan itu selalu diikuti Jumiati.

"Berketepan Jumiati ini latah. Sehingga apapun gerakan kaki depan Bonita selalu diikutinya," kata Dian.

Lebih dari 15 menit Bonita terus bermain dengan kaki depannya. Tak lama, rupanya Jumiati berusaha menggapai kayu yang ada di belakangnya. Mungkin kayu itu akan dipergunakan untuk mengusir Bonita.

Saat Jumiati berpaling akan mengambil kayu, ketika itulah Bonita lantas mengambil posisi menerkam bagian leher belakang Jumiati. Sekitaran 15 menit gigi tajam puncak predator itu menggigit leher Jumiati hingga tewas.

"Setelah itu Bonita pergi meninggalkan lokasi. Teman Jumiati yang terperangkap di tanah gambut ditinggalkan Bonita begitu saja," tutup Dian. (cha/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads