Palembang - Tampaknya Partai Golkar dan PDIP harus gigit jari di Sumatra Selatan. Sementara partai gurem, seperti PBB dan PNBK, merasakan nikmatnya kue kemenangan pilkada.Target 60-70 persen dalam pilkada seperti yang diusung Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, bila di Sumsel tampaknya isapan jempol belaka. Kenapa? Sebab dari lima daerah pemilihan, Partai Golkar hanya unggul satu calon yakni pasangan Mawardi-Iskandar di Ogan Ilir. Ini pun Partai Golkar harus berkoalisi dengan PAN yang cukup kuat di daerah tersebut. Belum lagi, pasangan ini mendapat sorotan lantaran melakukan indikasi kecurangan.Di empat daerah pemilihan lainnya yakni di Musirawas, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, OKU Selatan, dan OKU Induk, semuanya keok meskipun dalam hitungan sementara. Bahkan calon partai Golkar di OKU Timur Djoni Bustan-Garaika Hamzah di posisi keempat dari enam pasang calon.Nasib serupa dialami PDIP. DPD PDIP Sumsel yang menargetkan menang di tiga daerah pemilihan, yakni OKU Induk, Musirawas dan OKU Timur, hanya berhasil di Musirawas.Di Musirawas pasangan PDIP yang berkoalisi dengan PKS yakni Ridwan Mukti-Ratnawati Ibnu Amin unggul sementara dengan 81.115 suara atau 35,09 persen.Sedangkan unggulan di OKU Induk yakni Nasir Agun-Fahlevi Maizano keok sementara di urutan ketiga, lalu Amri Iskandar-Sugiyanto di OKU Timur di posisi kedua.Sementara PAN unggul di OKU Induk. Pasangan Eddy Jusuf-Yulius Nawawi unggul dengan 51.904 suara atau 25,84 persen. Di OKU Induk ini PAN berkoalisi dengan PKB, PD dan PKS.Yang tidak disangka-sangka justru PBB dan PNBK. Di OKU Selatan, pasangan PBB -- tanpa berkoalisi dengan partai lain -- yakni Muhtadin-Wancik unggul mutlak dengan 66.196 suara atau 42,46 persen.Lalu, pasangan mereka yang berkoalisi dengan PNBK di OKU Timur juga unggul yakni Herman Deru-Cholid Mawardi. Pasangan ini memang unggul tipis dari jagoan PDIP yakni Amri Iskandar-Sugiyanto.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini