Padang - Harapan puluhan warga kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) untuk ikut mencoblos tanda gambar pasangan cagub pilihannya buyar sudah.Pasalnya, hingga waktu coblosan dimulai sekitar pukul 07.30 WIB, Senin (17/6/2005) kartu pemilih pilkada sebagai syarat untuk dapat ikut coblosan tak kunjung mereka dapatkan. Bahkan tim sukses pun ada yang tidak punya kartu pemilih."Waktu pemilu legislatif dan pemilu presiden kami dapat kartu pemilih. Pokoknya, kami tetap akan datang ke TPS untuk ikut coblosan dengan membawa KTP dan kartu pemilih lama. Bagi kami, ini jelas permainan politik karena sangat banyak warga yang tidak dapat kartu," ujar salah seorang warga Tabing, Edi (33).Edi dan puluhan warga lainnya pantas kecewa. Jauh-jauh hari, mereka mengaku sudah menetapkan jagoan untuk didukung sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumbar periode 2005-2010. "Waktu menyerahkan kartu pemilih untuk tetangga sebelah, petugas bilang nama kami tidak masuk dalam daftar. Padahal, kami sama-sama hampir 20 tahun tinggal di sini," ujar Nida Husni (48), warga Tabing lainnya.Berdasarkan pantauan detikcom, sejumlah warga kelurahan Pasir Jambak, kelurahan Lubuk Buaya, serta sejumlah kelurahan lainnya di kota Padang juga mengaku tidak mendapatkan kartu pemilih pilkada. Bahkan, sejumlah warga Kota Bukittinggi, Kabupaten Limapuluhkota, dan Kota Padang Panjang, juga mengaku tidak kebagian kartu pemilih.Armis Malin Marajo (53), warga kelurahan Guguk Panjang Kota Bukittinggi mengatakan kekecewaannya karena 4 nggota keluarganya yang sebelumnya terdaftar sebagai pemilih pada pemilu legislatif dan pilpres, tidak terdaftar lagi sebagai pemilih pada pilkada."Ini mengecewakan sekali. Apalagi kami termasuk sebagai tim sukses salah satu pasangan calon," keluh Armis.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini