"Ada istilah 2018 dan 2019 tahun politik. Karena ada pileg dan pilpres. Kebiasaan kita memahami bahwa tahun politik itu mesti suhu politik meningkat. Kita biasa ada konflik. Ini yang jangan kita budayakan," kata Wiranto di acara Rakornas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Hotel Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2018).
Wiranto mengatakan, dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), semua pihak diingatkan agar tahun politik di Indonesia tidak membuat trauma masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkannya, bahaya konflik akan menyebabkan ketakutan investor masuk ke Indonesia dan kunjungan turis mancanegara juga berkurang.
"Mana ada negara masukin uang ke negara yang nggak aman. Negara bodoh namanya. Jangan sampai ada pemikiran yang kita bangun sendiri kalau pilkada, pemilu, pasti konflik," kata Wiranto.
Karena itu, pemerintah mengajak seluruh elemen masyarakat memotong akar-akar konflik sehingga tidak tumbuh.
"Yang bikin ribut itu biasanya kalau kita diadu, kampanye hitam, sudah menggunakan ujaran kebencian, menyakiti hati orang, merendahkan martabat orang lain, menghina orang lain," tegas Wiranto. (fiq/idh)