MPR Dorong Daerah Perbatasan Dibangun Kawasan Ekonomi Khusus

MPR Dorong Daerah Perbatasan Dibangun Kawasan Ekonomi Khusus

Niken Widya Yunita - detikNews
Selasa, 06 Mar 2018 16:12 WIB
Foto: Wakil Ketua MPR Mahyudin (Dok. MPR)
Jakarta - Wakil Ketua MPR Mahyudin menyarankan dibangunnya kawasan ekonomi khusus di daerah perbatasan. Hal ini dilakukan untuk menjaga dan merawat NKRI.

"Tak boleh sejengkal tanah pun hilang dari NKRI," ujar Mahyudin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/3/2018).

Saran Mahyudin ini berangkat dari salah satu kesulitan di daerah perbatasan. Menurutnya, membangun daerah perbatasan diakui banyak kendala. Dicontohkannya di Pulau Sebatik ada wilayah yang diperuntukan untuk kawasan hutan sehingga tidak bisa membangun pabrik CPO. Akibatnya petani sawit menjual produknya ke Malaysia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sinilah akhirnya Malaysia yang mendapat keuntungan," ungkapnya.

Meski pembangunan perbatasan masih ada kendala namun dirinya bersyukur pemerintah saat ini tengah giat membangun perbatasan. Ia mencontohkan pembangunan perbatasan di Kalimantan Barat, Entikong, Indonesia kalah bagus dengan Malaysia namun saat ini, setelah pembangunan dilakukan, Indonesia menjadi lebih bagus.

"Sekarang kita lebih bagus," ucap Mahyudin.

Mahyudin mengakui, fasilitas di daerah perbatasan sangat terbatas. Wilayah perbatasan bagian Malaysia disebut lebih bagus sehingga masyarakat Indonesia yang tinggal di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berbelanja kebutuhan sehari-hari ke Malaysia.

"Uang yang beredar di daerah perbatasan pun ringgit," ungkapnya.

Mahyudin mengatakan itu saat memberi sambutan dalam acara 'Wakil Rakyat Bicara Buku, Ruang Presentasi Perpustakaan MPR' di Jakarta (6/3/2018). Mahyudin juga memaparkan tentang buku berjudul Suka Cita Mengabdi Di Perbatasan.

Menurutnya, mengabdi di perbatasan diakuinya ada suka dan duka. Namun dirinya berharap lebih banyak suka meski fasilitas di perbatasan diakui banyak kesulitan.

"Yang mau bertugas di perbatasan pasti menyukai pengabdian dan pekerjaan," paparnya.

Bagi Mahyudin, orang yang mencintai pekerjaan pasti akan menikmati bila bertugas di perbatasan. (nwy/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads