"Kalau Cak Imin ini cocok semua ini. Kondisi di tengah populisme Islam, kemudian di tengah mengentalnya politik aliran ya. Semakin mengentalnya politik aliran, maka figur Cak Imin yang moderat itu penting. Dan dia bisa masuk di mana saja," kata Lukman kepada wartawan, Senin (5/3/2018).
Untuk itu, ia menyebut Presiden Joko Widodo penting menggaet Cak Imin pada Pilpres 2019. Sebab, menurut Lukman, persoalan keagamaan akan dapat tertangani jika Jokowi bersama Cak Imin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya, masuk di Jokowi. Itu juga menurut saya penting bagi Jokowi untuk menggandeng Cak Imin. Kalau nggak seperti itu (tidak menggandeng Cak Imin), maka Pak Jokowi tidak bisa menjawab persoalan populisme Islam," sebut Lukman.
"Saya kira berat bagi Jokowi untuk pilpres itu mengantisipasi begitu banyaknya isu-isu populisme Islam," sambungnya.
Tak hanya dengan Jokowi, Lukman pun menyimulasikan Cak Imin dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Menurutnya, kecil kemungkinan bagi Prabowo untuk menang tanpa menggandeng Cak Imin karena faktor basis massa yang besar.
"Nah, masuk ke Prabowo juga, masuk. Karena Prabowo kan sudah pernah dengan PAN ya, dengan Hatta Rajasa. Ternyata tidak ngefek gitu kan," ujar Lukman.
Cagub Riau itu menilai Prabowo akan kesulitan bila tidak merekrut tokoh dengan basis massa besar. Sebagai Ketum PKB, Cak Imin memiliki barisan massa NU.
"Karena tanpa merekrut tokoh dengan basis massa yang besar, berat juga untuk Prabowo. Massa besar yang militan gitu ya. Itu berat juga untuk Prabowo memenangkan pilpres di 2019," tutur Lukman. (yas/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini