Fahri Hamzah Kembali Kritik Jokowi soal UU MD3

Fahri Hamzah Kembali Kritik Jokowi soal UU MD3

Mega Putra Ratya - detikNews
Senin, 05 Mar 2018 18:22 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Presiden Jokowi belum menandatangani UU MD3, yang telah disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu. Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai molornya penekenan UU MD3 ini karena Presiden Jokowi tidak memiliki penasihat tata negara.

"Kasihan Presiden. Saya sedih melihat Presiden nggak punya penasihat tata negara, jadi nggak konstitusional dan ngawur serta ngidul aja," kata Fahri kepada wartawan di gedung DPR, Senin (5/3/2018).


Bahkan Fahri menyebut orang-orang di sekitar Jokowi tidak memiliki kemampuan dalam masalah itu, sehingga mereka terlihat ngawur dalam bekerja. Untuk itu, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut meminta Jokowi harus berhati-hati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presidennya harus hati-hati. Nggak punya penasihat tata negara sih, jadi ngawur gitu kiri-kanannya. Ada orang-orang jago di sekitar presiden, tapi tidak jelas tuh presiden. Bahkan sikapnya terhadap UU MD3 ini bahaya betul," ucapnya.

Fahri juga menilai Jokowi tidak memiliki orang ahli dalam bidang ekonomi, sehingga keputusan-keputusan ekonomi yang diambil oleh orang nomor satu di bangsa ini tidak substansial.

"Ada tantangan membuat keputusan-keputusan ekonomi dan lainnya yang sangat substantif. Ini bisa babak belur saat debat presiden nanti," katanya.


Menurut Fahri, ada pihak yang mendorong Jokowi melawan 'Kotak Kosong' pada Pilpres 2019.

"Ya kecuali kalau lawan kotak kosong. Makanya ada yang pengen presiden lawan kotak kosong. Bahaya dong, yang bisa lawan kotak kosong hanya kotak kosong, nggak bisa manusia," jelasnya. (mpr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads