Pantauan detikcom, Senin (5/3/2018), saat rekonstruksi, masyrakat khususnya pengendara ojol ikut menonton. Malahan, ada pengendara ojol yang ikut mengatur lalu lintas lokasi.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dengan tangan kosong, pelaku memukul korban dengan benda tumpul sepeti batu, balok kayu, maupun helm.
Menurut Kapolsek Tambora, Kompol Slamet, rekonstruksi ini bertujuan untuk memudahkan penyidikan. Khususnya setelah kasus ini dilimpahkan ke Kejaksaan.
"Kita lakukan rekonstruksi untuk memperjelas peran dari masing-masing pelaku dalam perkara ini, sehingga mempermudah Pak Jaksa untuk mempelajari perkara," ucap Slamet kepada wartawan di lokasi rekonstruksi.
![]() |
Sebagaimana diketahui, pada Kamis (1/3) lalu terjadi tindakan persekusi driver ojol terhadap anak jalanan. Peristiwa itu menyebabkan korban meninggal dunia.
Tindakan ini diduga disebabkan dendam karena ada driver ojol yang pernah menjadi korban penjambretan saat mengantar penumpang.
Kasus ini terungkap setelah anggota Team Pemburu Preman Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora sedang melakukan patroli wilayah sehingga langsung mengamankan ke enam pelaku pengeroyokan tersebut.
Kedua korban pengeroyokan sempat di bawa ke RS. Polri Sukanto Kramat Jati untuk diberikan pertolongan, namun pada Selasa (13/2) sekitar pukul 06.40 WIB korban DE dinyatakan meninggal dunia akibat pendarahan di otak. Sedangkan korban TI mengalami luka berat dan masih dalam perawatan. (aik/dnu)