Rekonstruksi Ojol Aniaya Anak Jalanan, Pengendara Lain Menonton

Rekonstruksi Ojol Aniaya Anak Jalanan, Pengendara Lain Menonton

Arief Ikhsanudin - detikNews
Senin, 05 Mar 2018 17:04 WIB
Rekonstruksi ojol aniaya anak jalanan. (Arief Ikhsanuddin/detikcom)
Jakarta - Polsek Tambora, Jakarta Barat lakukan rekonstruksi penganiayaan oleh Pengendara ojek online (ojol) tersadap anak jalanan. Rekonstruksi dilakukan di lokasi pemukulan, di halaman salah satu minimarket Jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Pantauan detikcom, Senin (5/3/2018), saat rekonstruksi, masyrakat khususnya pengendara ojol ikut menonton. Malahan, ada pengendara ojol yang ikut mengatur lalu lintas lokasi.

Rekonstruksi Ojol Aniaya Anak Jalanan, Pengendara Lain MenontonFoto: Rekonstruksi ojol aniaya anak jalanan. (Arief Ikhsanuddin/detikcom)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada 17 adegan rekonstruksi yang diperagakan oleh pelaku. Pelaku silih berganti memukul korban DA dan TI.

Selain dengan tangan kosong, pelaku memukul korban dengan benda tumpul sepeti batu, balok kayu, maupun helm.

Menurut Kapolsek Tambora, Kompol Slamet, rekonstruksi ini bertujuan untuk memudahkan penyidikan. Khususnya setelah kasus ini dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Kita lakukan rekonstruksi untuk memperjelas peran dari masing-masing pelaku dalam perkara ini, sehingga mempermudah Pak Jaksa untuk mempelajari perkara," ucap Slamet kepada wartawan di lokasi rekonstruksi.

Rekonstruksi Ojol Aniaya Anak Jalanan, Pengendara Lain MenontonFoto: Rekonstruksi ojol aniaya anak jalanan. (Arief Ikhsanuddin/detikcom)


Sebagaimana diketahui, pada Kamis (1/3) lalu terjadi tindakan persekusi driver ojol terhadap anak jalanan. Peristiwa itu menyebabkan korban meninggal dunia.

Tindakan ini diduga disebabkan dendam karena ada driver ojol yang pernah menjadi korban penjambretan saat mengantar penumpang.

Kasus ini terungkap setelah anggota Team Pemburu Preman Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora sedang melakukan patroli wilayah sehingga langsung mengamankan ke enam pelaku pengeroyokan tersebut.

Kedua korban pengeroyokan sempat di bawa ke RS. Polri Sukanto Kramat Jati untuk diberikan pertolongan, namun pada Selasa (13/2) sekitar pukul 06.40 WIB korban DE dinyatakan meninggal dunia akibat pendarahan di otak. Sedangkan korban TI mengalami luka berat dan masih dalam perawatan. (aik/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads