Perindo Juga Dapat Tips Menang Pemilu, PAN: Jokowi Harus Hati-hati

Perindo Juga Dapat Tips Menang Pemilu, PAN: Jokowi Harus Hati-hati

Tsarina Maharani - detikNews
Senin, 05 Mar 2018 15:57 WIB
Ketua DPP PAN Yandri Susanto (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mengaku juga mendapat tips pemilu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu di Istana Negara. PAN mengingatkan Jokowi agar berhati-hati dalam menggelar pertemuan bersama partai.

"Karena sudah terjadi, Jokowi harus berhati-hati, termasuk partai-partai kalau mau membahas pemenangan. Sebaiknya tidak di Istana Negara," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tak etis apabila Istana Kepresidenan menjadi tempat bagi Jokowi membahas pencapresannya di Pilpres 2018. Istana Kepresidenan, sebut Yandri, adalah tempat untuk membahas hal-hal kebangsaan.

"Hindari hal-hal berbau politik praktis," kata Yandri.

"Agak keliru kalau itu memang dikhususkan pertemuan itu membahas untuk pemenangan. Misalkan Pak Jokowi mengundang PSI, ayo kita datang ke Istana kita mau bahas ini gimana cara memenangkan saya, itu nggak boleh," sambung anggota Komisi II DPR itu.



Diberitakan, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta. Seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Perindo juga mendapat tips ikut pemilu dari Jokowi.

"Jadi beliau memberikan arahan, saran-saran kepada kami untuk sebagai partai baru peserta Pemilu. Untuk diketahui, Perindo sudah resmi sebagai peserta pemilu tahun 2019 dengan nomor urut 9. Jadi kami sampaikan juga pada beliau dan beliau memberikan arahan supaya dalam pelaksanaan pemilu supaya jurdil, jujur dan adil, tidak ada money politics, semua yang baik disampaikan beliau untuk supaya kami ketahui dan kami ikuti," kata Hary Tanoe setelah bertemu Jokowi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (tsa/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads