"Katanya dia kerja di kapal dulu, tapi (sekarang) belum dipanggil-panggil (melaut, red)," ujar Rupina (80), pemilik kontrakan yang ditempati Ibrahim di Jl Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/3/2018).
Sebelum mengamuk pada Minggu (4/3), Ibrahim dikenal sebagai sosok yang sopan. Ibrahim yang tinggal di kos seorang diri selama 3 bulan ini juga kerap menyapa warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya nggak pernah ada apa-apa. Dia orang baik baik yang kita tahu," kata Rupina.
Namun mendadak Ibrahim berubah. Ibrahim mengamuk lalu memukul piring hingga tangannya terluka.
"Pas ditanya kenapa, dia ngga nyautin, terus dia bilang 'nenek moyang aku datang' sambil keluar ke jalanan lari, terus pegang tangannya yang berdarah. Terus saya liat ada buku di kamarnya saya baca bukunya itu buku pelaut," sambung Rupina.
Dari kos, Ibrahim langsung berjalan ke arah rumah Ansori yang sedang menyiapkan hajatan ngunduh mantu. Sejumlah bangku ditendang hingga membuat orang di sekitar kaget.
Dari rumah Ansori, Ibrahim bergerak mengarah ke masjid dan sempat bikin onar.
"Begitu dia masuk masjid dan sampai di pintu masjid itu ada ibu-ibu, kan di situ lagi ada acara ijab kabul, ditendang-tendangin. Baru saya tarik, baru warga megang dia," sambungnya.
Ibrahim diamankan warga lalu diserahkan ke Polsek Tanjung Priok. Saat ini Ibrahim berada di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jaktim.
(fdn/tor)











































