"Kita ngikut yang di atas aja. Kalau arahan Pemprov dibuka ya saya ikutin aturan aja. Kalau misalnya direlokasinya ke daerah Blok G atau ke dalam pasar, ya kalau bisa jangan. Karena di sana kan lebih sepi dibandingkan di sini. Di sini pas stasiun tempat orang-orang turun jadi jelas lebih ramai kan," kata salah seorang PKL, Azizah, yang ditemui di depan Stasiun Tanah Abang, Jalan Jatibaru, Jakpus, Sabtu (3/3/2018).
Azizah mengatakan para PKL yang menempati fasilitas tenda di Jalan Jatibaru mengikuti keputusan Pemprov DKI. Hal senada juga dituturkan PKL lain, Santoso (39).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita di mana aja yang penting tempat itu memungkinkan untuk berdagang, istilahnya ya ramai pembeli gitu. Kalau kemarin pada demo minta jalan ini dibuka kan agar mereka bisa cari makan nah kalau mereka bisa gitu kita juga dong harus adil agar kita di sini juga bisa cari makan. Jadi kita ikuti pemerintah aja semoga keputusanya adil dan saya sebagai PKL juga sejahtera," kata Santoso.
Ada pula PKL yang setuju jika Jl Jatibaru dibuka. Alasanya karena di Jl Jatibaru pembeli yang berlalu lalang sangat banyak mengakibatkan pengunjung jadi sasaran kejahatan seperti copet.
"Kalau direlokasi lagi ya setuju lebih baik di gedung lama Blok G daripada ini kalau menurut saya. Kalau yang sekarang kasihan, Lihat saja ramai kan yang bawa anak, dempet-dempetan gini karena jalurnya ini kecil rentan copet kan," ujar Asep Harjo (40) PKL penjual makanan di Jl Jatibaru.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta mengatakan pembicaraan soal dibukanya kembali Jl Jatibaru, Tanah Abang belum final dan perlu evaluasi terlebih dahulu. Menurut Wakil Guburnur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan Jl Jatibaru hampir pasti dibuka.
"Nanti itu, belum final, masih dalam pembicaraan, masih evaluasi," ujar Anies kepada wartawan, Jumat (2/3/2018). (jbr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini