"Menurut kami, Capres 2019 memang Pak Jokowi tidak ada lawannya. Untuk mencari wakilnya yang benar-benar bisa mendampinginya untuk menarik suara penting," kata Ketua DPP LSM Jaringan Mandiri Nasional (Jaman), Sulistyani dalam diskusi bertema 'Jokowi Pilpres dan Kita' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/3/2018).
Beberapa kritik terhadap Jokowi datang dari sektor ekonomi. Untuk itu, Sulis menyarankan agar Jokowi memilih pendamping yang kuat di sektor tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para narasumber bilang bahwa persoalan ekonomi belum tuntas. Nampaknya ya (cawapres Jokowi) harus paham soal ekonomi supaya bisa PDIP 70 persen tercapai," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menyebut Jokowi berpotensi kalah jika salah mengkalkulasi cawapres. "Kalau Jokowi salah mengkalkulasi cawapres ideal maka dia berpotensi kalah," tuturnya dalam kesempatan yang sama.
"Maka kalau salah mengambil (pasangan) bisa bunuh diri kalau salah menggandeng cawapres," sambungnya.
Sebelumnya, Jokowi menjelaskan sudah membahas kriteria cawapresnya nanti. Saat disinggung terkait nama cawapres, ia sempat menyebut nama Ketum Golkar Airlangga Hartarto, yang saat itu berada di sampingnya.
"Di dekat saya sekarang ada Pak Airlangga," kata Jokowi tersenyum saat ditanya wartawan siapa cawapres yang akan mendampinginya, Selasa (27/2). (yas/elz)











































