Seperti dilihat dari survei terbaru Poltracking Indonesia yang dilakukan pada 27 Januari sampai 3 Februari 2018. Survei menggunakan 1.200 responden di 34 provinsi, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of error survei ini sebesar kurang lebih 2,83%.
![]() |
Pada survei top mind atau yang dipilih secara spontan (pertanyaan terbuka), ada 25 kandidat cawapres yang banyak disebut. Elektabilitas paling tinggi diraih oleh Wapres Jusuf Kalla (JK) dengan perolehan 15%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) teratas di kalangan santri dengan berada di posisi ke-4 dari 25 kandidat cawapres. Cak Imin mendapat perolehan 3,7%.
Kemudian menyusul mantan Mensos yang kini maju sebagai cagub Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dengan perolehan 2,4%. Selanjutnya ada akademisi dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dengan mendapat 0,9%. Mahfud sendiri saat ini merupakan Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).
![]() |
Nama Ketum PPP Romahurmuziy (Romi) tidak masuk dengan metode top of mind. Namun dengan simulasi semi terbuka, Romi masuk di posisi buncit dengan 20 nama kandidat cawapres.
Seperti diketahui, PKB memang tengah gencar untuk memajukan Cak Imin sebagai cawapres, khususnya bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Berbagai spanduk, baliho, dan sarana sosialisasi lain banyak memuat gambar Cak Imin sebagai cawapres.
"Sekarang para sukarelawan dan simpatisan Cak Imin sudah semakin menyatu dengan struktur untuk mendesak agar PKB segera memutuskan Cak Imin maju sebagai cawapres 2019. Mayoritas aspirasi mendorong Cak Imin duet dengan Jokowi," jelas Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).
Sementara itu, Khofifah kini tengah disibukkan dengan kampanye sebagai Cagub Jatim bersama pasangannya Emil Dardak. Namun di Pilgub Jatim, Khofifah tidak mendapat dukungan dari PKB yang mengusung Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.
![]() |
Di sisi lain, Mahfud MD hingga kini masih dianggap sebagai tokoh nasional, meski tidak lagi menjadi pejabat. Pernyataannya masih kerap menjadi rujukan sejumlah pihak.
Hanya saja, Mafhud belum mau bicara gamblang soal peluang maju di Pilpres 2019. Mahfud bukan orang baru yang masuk di bursa cawapres. Dia sempat menjadi kandidat kuat cawapres Jokowi di Pilpres 2014.
"Ya kita lihat saja, biar demokrasi berjalan, biar semua berbicara. Saya sendiri tidak akan berusaha melakukan apa pun, menolak atau menerima. Itu di luar jalur saya sekarang," tutur Mahfud menanggapi kemungkinannya maju di Pilpres 2019, Rabu (28/2).
Baca juga: Jokowi Belum Aman |
"Kalau dulu saya dapat itu saya tangkap, yang tahun dulu ya. Wah ini peluang bagi saya. Tapi sekarang saya di luar jalur itu. Saya bicara hal lain saja," sambungnya.
Berikut elektabilitas cawapres versi Poltracking Indonesia:
1. Jusuf Kalla 15%
2. Gatot Nurmantyo 4,2%
3. Anies Baswedan 4,1%
4. Muhaimin Iskandar (Cak Imin) 3,7%
5. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,6%
6. Ridwan Kamil 3%
7. Khofifah Indar Parawansa 2,4%
8. Mahfud MD 0,9%
9. Wiranto 0,8%
10. Surya Paloh 0,8%
11. Tito Karnavian 0,7%
12. Sri Mulyani 0,6%
13. Hary Tanoe 0,5%
14. Ahmad Heryawan (Aher) 0,5%
15. Zulkifli Hasan 0,4%
16. Yusril Ihza Mahendra 0,4%
17. Susi Pudjiastuti 0,3%
18. Budi Gunawan 0,3%
19. Puan Maharani 0,3%
20. Chairul Tanjung 0,3%
21. Luhut B Panjaitan 0,2%
22. Moeldoko 0,1%
23. Oesman Sapta Odang (OSO) 0,1%
24. Sohibul Iman 0,1%
25. Airlangga Hartarto 0,1% (elz/fdn)