"Kakaknya ngeliat sketsa itu di Facebook Ditkrimum, ini kok mirip adik saya yamg namanya A inisialnya. Setelah kita cek kembali, dia bilang dia dikejar-dikejar orang gitu loh. Jadi beda kaitan (beda kasusnya) toh akhirnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (2/3/2018).
Argo menerangkan laporan itu masuk setelah kakak A yaitu VV melihat sketsa terduga pelaku teror Novel di media sosial. VV juga melaporkan bahwa A dikejar-kejar oleh sejumlah orang. Akan tetapi, kata Argo, itu tak ada hubungannya dengan kasus Novel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Argo soal laporan pria mirip sketsa terduga Novel ini pertama kali disampaikannya dalam acara Mata Najwa episode 'Kami Bersama Novel' seperti ditayangkan Trans7, Rabu (27/2). Argo mengatakan polisi telah mendalami laporan tersebut namun tak melihat keterkaitan antara pria itu dengan kasus Novel.
"Jadi kemarin ada masukan ke hotline, ada insial VV. Dia menyampaikan bahwa pernah sepertinya melihat di situ. Itu mirip adik saya inisial A," kata Argo di acara Mata Najwa itu.
"Informasinya, jadi kemudian, namanya informasi itu perlu didalami, kita profiling bahwa yang bersangkutan itu ternyata ceritanya lain," sambungnya.
Novel disiram air keras pada 11 April 2017 di kompleks rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel kemudian menjalani perawatan di Singapura selama hampir 10 bulan.
(knv/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini