Polisi: Ada Pria Mirip Peneror Novel Baswedan, Ternyata Beda Kasus

Polisi: Ada Pria Mirip Peneror Novel Baswedan, Ternyata Beda Kasus

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 02 Mar 2018 17:09 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono (Samsudhuha Wildansyah/detikcom)
Jakarta - Polisi menerima laporan via saluran siaga (hotline) soal pria yang berwajah mirip salah satu sketsa terduga peneror penyidik senior KPK Novel Baswedan. Namun pria yang berinisial A itu tak berkaitan dengan kasus penyiraman air keras Novel.

"Kakaknya ngeliat sketsa itu di Facebook Ditkrimum, ini kok mirip adik saya yamg namanya A inisialnya. Setelah kita cek kembali, dia bilang dia dikejar-dikejar orang gitu loh. Jadi beda kaitan (beda kasusnya) toh akhirnya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Argo menerangkan laporan itu masuk setelah kakak A yaitu VV melihat sketsa terduga pelaku teror Novel di media sosial. VV juga melaporkan bahwa A dikejar-kejar oleh sejumlah orang. Akan tetapi, kata Argo, itu tak ada hubungannya dengan kasus Novel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah kita tanya ternyata isinya yang melaporkan itu bilang bahwa dia dikejar-kejar orang," ujarnya.

Pernyataan Argo soal laporan pria mirip sketsa terduga Novel ini pertama kali disampaikannya dalam acara Mata Najwa episode 'Kami Bersama Novel' seperti ditayangkan Trans7, Rabu (27/2). Argo mengatakan polisi telah mendalami laporan tersebut namun tak melihat keterkaitan antara pria itu dengan kasus Novel.

"Jadi kemarin ada masukan ke hotline, ada insial VV. Dia menyampaikan bahwa pernah sepertinya melihat di situ. Itu mirip adik saya inisial A," kata Argo di acara Mata Najwa itu.

"Informasinya, jadi kemudian, namanya informasi itu perlu didalami, kita profiling bahwa yang bersangkutan itu ternyata ceritanya lain," sambungnya.

Novel disiram air keras pada 11 April 2017 di kompleks rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Novel kemudian menjalani perawatan di Singapura selama hampir 10 bulan.

(knv/dnu)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads