Penjelasan RW dan Satpam Lama tentang Pengeroyokan di Pondok Cabe

Penjelasan RW dan Satpam Lama tentang Pengeroyokan di Pondok Cabe

Arief Ikhsanudin - detikNews
Kamis, 01 Mar 2018 14:33 WIB
Penjelasan RW dan Satpam Lama tentang Pengeroyokan di Pondok Cabe
Pos Satpam di Modern Hill, Tangerang Selatan (Arief Ikhsanuddin/detikcom)
Jakarta - Ketua RW 13, Pondok Cabe Udik, Mahmud Suratinoyo melaporkan tindak pengeroyokan yang dialaminya ke Polsek Pamulang, Tangerang Selatan. Pengeroyokan itu terjadi saat ada pergantian Satpam alih daya di gerbang utama Komplek Perumahan Modern Hill Pondok Cabe.

Dini hari tadi, Kamis (1/3) sekitar pukul 01.00 WIB, Mahmud menyaksikan serah terima dari Satpam lama ke Satpam baru. Kelompok satpam lama sebanyak 69 orang berkumpul di gerbang perumahan.

"Setelah itu, kelompok Satpam baru turunin timnya. Setelah itu suasana jadi chaos (kaos)," ucap Mahmud kepada wartawan di rumahnya di Modern Hill, Tangerang Selatan, Kamis (1/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penjelasan RW dan Satpam Lama tentang Pengeroyokan di Pondok CabePos Satpam di Modern Hill, Tangerang Selatan (Arief Ikhsanuddin/detikcom)

69 Orang Satpam lama mengejar Satpam Baru. Saat itulah terjadi pemukulan kepada Mahmud.

Mahmud awalnya dibentak oleh seseorang. Kemudian beberapa orang memukulnya dari belakang.

"Saya kena tengkulak (kiri). Pinggang, Kaki tumit (kanan) lecet. Saya sampai ampun-ampun," kaya Mahmud.



"Pelakunya dari kelompok Satpam Lama," sambungnya.

Kelompok Satpam baru yang baru turun dari truk, langsung pergi meninggalkan lokasi. Mahmud pun tergeletak di gerbang utama.

"Saya diselamatkan oleh polisi. Ada juga dari pihak Satpam lama, Danru (Komandan Regu)-nya, Pak Aziz," ucap Mahmud.

Penjelasan RW dan Satpam Lama tentang Pengeroyokan di Pondok CabeFoto: Pos Satpam di Modern Hill, Tangerang Selatan (Arief Ikhsanuddin/detikcom)


Mahmud pun langsung membuat laporan ke Polsek Pamulang dengan nomor LP/191/K/II/2018/Sek.Pam. Dia melaporkan tindak pidana pengeroyokan seperti dalam pasal 170 KUHP.

Sementara itu, pihak Satpam lama menolak melakukan penganiayaan. Satpam yang enggan disebut namanya itu mengatakan Pak RW terjatuh.

"Ya saya sama teman saya selamatin. Saya sampai nahan-nahan biar nggak keinjak," kata Satpam tersebut.

Satpam itu menolak jika disebut membawa bambu sampai senjata tajam. Terkait ada kaca pecah pun dia mengatakan tidak pernah ada.

"Pos Satpam depan tidak dipasang kaca. Tapi kalau TV memang jatuh," ucap Satpam tersebut.

Dia menjelaskan pangkal masalah hingga sampai terjadi keributan. Satpam outsourcing lama belum menemui titik sepakat dengan outsourcing baru.

"Ini kan masalah perut, tentang cari makan," ucapnya.

"Nego masalah anggota, gaji belum selesai. Belum ada kata sepakat," sambungnya.

(aik/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads