"Kalau itu kan kita serahkan kepada bapak presiden (Jokowi). Yang penting kita sekarang kerja-kerja dulu," kata Airlangga di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, Rabu (28/2/2018).
Ia mengaku partainya belum membahas soal sosok cawapres dari Golkar lebih jauh. Soal Jusuf Kalla (JK), andai yang bersangkutan diminta mendampingi Jokowi lagi, Airlangga akan menanyakan kesediaan eks Ketum Golkar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wacana JK kembali berduet dengan Jokowi dalam Pilpres 2019 mencuat setelah PDIP mengumumkan dukungan terhadap Jokowi sebagai capres. Wacana itu pertama kali dilontarkan Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani saat ditanya soal kemungkinan duet Jokowi-JK di Pilpres 2019.
"Ya ini kan juga menjadi satu kajian. Karena kan kalau kita lihat UU Pemilu, bahkan apa yang menjadi pembahasan di KPU sekarang saja walaupun sudah ada secara hitam putihnya tapi implementasi konkret di lapangannya juga ini kan masih diubah-ubah," kata Puan kepada wartawan di arena Rakernas PDIP di Hotel Grand Inna Bali Beach, Denpasar, Bali, Minggu (25/2).
Banyak pihak menganggap wacana Jokowi-JK jilid II mustahil. Aturan Pasal 7 UUD 1945 disebut membatasi masa jabatan presiden/wakil presiden hanya dua periode. (tsa/gbr)