"Silakan saja, dan bagus Bali menjadi tempat pertemuan. Tapi biaya Rp 1 triliun itu bisa digunakan untuk yang lain, yakni untuk petani, nelayan, atau infrastruktur pendidikan/kesehatan," kata Fadli kepada detikcom, Rabu (28/2/2018).
Acara di Bali yang itu adalah Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia Tahun 2018 atau International Monetary Fund-World Bank Annual Meetings 2018 (IMF-WB AM 2018) akan digelar di Nusa Dua, pada 12-14 Oktober 2018 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Padahal IMF ini yang menghancurkan ekonomi kita 1997-1998," kata Fadli.
Dihubungi detikcom secara terpisah, Ketua Satuan Tugas Persiapan Annual Meeting IMF-World Bank dari Bank Indonesia, Peter Jacob menjelaskan bahwa acara IMF-World Bank di Bali pada Oktober nanti diselenggarakan lewat mekanisme kerjasama. Dia mengoreksi Fadli Zon, biayanya bukan Rp 1 triliun.
"Biayanya nggak sampai Rp 1 triliun. Kalau yang dikemukakan, itu Rp 800 miliar untuk acara Oktober 2018. Persiapannya sudah sejak dua tahun," kata Peter Jacob.
Adapun Ketua Komisi IX DPR yang membidangi soal keuangan, Merlchias Markus Mekeng, tak mempermasalahkan negara mengeluarkan modal besar untuk acara IMF-World Bank. Soalnya itu demi menarik investor. Hasil yang baik tentu perlu modal yang cukup.
"Kalau mau mancing ikan gede, pancingnya juga harus bagus, umpannya juga jangan umpan kecil," kata Mekeng bermain analogi.
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini