Selingkuh ke Partai Lain, PDIP Ancam Eks Walikota Solo

Selingkuh ke Partai Lain, PDIP Ancam Eks Walikota Solo

- detikNews
Sabtu, 25 Jun 2005 00:07 WIB
Solo - Merasa kepentingannya dalam Pilkada tidak terpuaskan di PDIP, Slamet Suryanto 'selingkuh' ke partai lain. PDIP pun mengancam akan menjatuhkan sanksi.Slamet merupakan mantan Ketua DPC PDIP Solo yang kemudian menjabat walikota Solo periode 2000-2005. Dalam Rakercabsus PDIP untuk menjaring pasangan calon walikota dan wakil walikota bulan Maret lalu, Slamet dan dua pasangan lain kalah telak oleh pasangan Joko Widodo-Hadi Rudyatmo. Pasangan inilah yang akhirnya direkomendasikan DPP PDIP.Langkah Slamet ternyata tidak berhenti di situ. Dia tetap maju berpasangan dengan Ketua DPC PDS Solo Henky Narto Sabdo melalui koalisi empatbelas partai kecil. Langkah Slamet inilah yang dinilai oleh DPP PDIP sebagai tidak mengindahkan dan telah bertentangan dengan kebijakan partai atau keputusan partai.Slamet pun mendapat peringatan keras dari DPP PDIP selaku kader yang dinilai melanggar kebijakan partai, karena tidak mendukung calon yang direkomendasikan partai.Surat dari DPP PDIP bernomor 137/IN/DPP/VI/2005 tertanggal 15 Juni 2005 dilayangkan kepada Slamet, yang ditembuskan ke DPD PDIP Jateng dan DPC PDIP Kota Solo."Dua hari yang lalu surat tembusan dari DPP itu sampai ke kantor DPC. Jika tembusan sudah datang, maka seharusnya yang bersangkutan juga sudah menerima," kata Wakil Sekretaris DPC PDIP Solo Hariadi Saptono kepada wartawan di Solo, Jumat (24/6/2005).Isi surat menyebutkan, melalui surat bernomor A-998/IN/DPP/2005, DPP PDIP telah menetapkan Joko Widodo dan Hadi Rudyatmo sebagai satu-satunya pasangan calon walikota dan wakil walikota Solo dari PDIP, dan seluruh kader PDIP di Solo wajib mengamankan, menjalankan serta memperjuangkan rekomendasi tersebut."Karena tindakan Slamet yang nekat mencalonkan diri melalui partai lain itu, maka DPP PDIP memberi peringatan karena dianggap terbukti melanggar disiplin partai. Jika Slamet tetap mengabaikan instruksi, DPP akan menjatuhkan sanksi organisasi yang lebih berat," kata Hariadi.Sayang, Slamet belum berhasil dihubungi untuk dimintai konfirmasi apakah surat tersebut telah sampai kepadanya. Setiap dihubungi, telepon selularnya selalu dalam kondisi tidak aktif. Sedangkan telepon selular milik Dimas Sekti, anak kandung yang juga menjadi tim sukses Slamet, juga tak kunjung diangkat setiap kali dihubungi. (sss/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads