"Dengan jumlah yang cukup besar ini, tentu ini tidak diedarkan di Medan saja, diedarkan di Jakarta dan kota besar lainnya," kata Direktur Prosekusor dan Psikotropika BNN Brigjen Anjan Pramuka di RS Bhayangkara Medan, Selasa (27/2/2018).
Selain sabu, juga disita 79.905 butir ekstasi. Dari pengungkapan ini, petugas menangkap 4 orang yakni Amri, Amiruddin, Marpaung dan Zulkifli. Namun, salah seorang tersangka yaitu Amri kabur dan melawan petugas hingga akhirnya ditembak mati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia menerangkan penindakan ini dilakukan di beberapa tempat yaitu di Medan dan Langkat yang dibantu Polda Sumut, Polrestabes Medan dan Polres Langkat.
"Pelaku diamankan di halaman hotel di Medan, perumahan taman impian indah sakti luhur, pondok kelapa. Lalu yang koordinator ini Amri ditangkap di Langkat. Saat pengembangan dia melawan dan ditindak tegas (tembak mati)," terang Anjan.
Kini, para pelaku yang diamankan itu masih dalam pemeriksaan petugas. Sementara, kasus ini tengah dikembangkan untuk mencari pelaku lainnya.
"Selain itu juga ada dua mobil yang diamankan. Tim masih mengembangkan," kata Anjan yang didampingi Kepala BNNP Sumut Brigjen Marsauli Siregar dan Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto.
Rilis pengungkapan itu dilakukan di depan kamar jenazah RS Bhayangkara Medan. Sebab, satu pelaku, Amri ditembak di dadanya dan mati. (asp/asp)











































