Salah seorang PKL bernama Bahsan (58) mengaku spanduk dicopot atas instruksi pihak OK OCE.
"Sekarang disuruh copot sama yang mengelola OK OCE karena katanya tulisannya salah. Kalau OK OCE yang benar kan atas merah bawahnya hijau," kata Bahsan kepada detikcom, Selasa (27/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahsan adalah salah seorang PKL yang diajak bicara oleh pihak OK OCE dan Lurah Melawai menjelang siang tadi. Bahsan ditanyai apakah usahanya sudah didaftarkan ke pengelola OK OCE dan berapa lapak yang sudah mendaftar.
![]() |
"Ditanyain apakah usaha sudah didaftarkan, berapa (PKL, red) yang ber-KTP DKI dan kalau belum daftar isi formulir," kata Bahsan.
Bahsan mengatakan sudah berjualan di daerah ini sejak tahun 2000. Para PKL berdagang di wilayah tersebut karena wilayah perkantoran, sehingga banyak pembelinya.
"Memang dari sebelum (gubernur) Ahok, kita dagang di sini cari nafkah. Di sini mayoritas yang makan-minum-belanja kan orang kantoran," tutur Bahsan.
Ditanyai mengenai ada-tidaknya pembahasan mengenai penertiban saat Lurah Melawai dan pihak OK OCE datang, Bahsan mengatakan tidak ada.
"Nggak ada, katanya mau dibina," imbuh Bahsan. (aud/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini