Penanggung jawab tim dokter di Vitapet, drh Reagansan Purba merasa dirugikan dengan adanya tuduhan miring yang menyudutkan pelayanan di klinik tersebut. Hal ini terjadi setelah salah satu akun Instragram mengunggah cerita kematian anjingnya bernama Chester yang mati setelah berobat.
"Kita merasa tidak nyaman karena ada pemberitaan miring terutama untuk dokter hewan. Kita tidak terima disebut pet killer. Kita di sini sudah sampai 10 tahun, semua prosedur sudah kita lakukan sebisa mungkin sesuai dengan ketentuan yang layak untuk pemeriksaan. Jadi kami sangat terganggu untuk pemberitaan di sosial media," ujar drh Reagansan dalam jumpa pers di klinik Vitapet, Jalan Pluit Raya Komplek 132 No. BCDE, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (26/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reagansan menjelaskan kalau beberapa akun yang menuding tersebut kebanyakan bukan merupakan pasiennya. Pihak-pihak yang mengeluh di media sosial juga tidak pernah mengadu langsung ke Vitapet.
"Itu semua bukan pasien kami. Yang jadi masalah, yang komplain itu tidak pernah datang langsung. Tolong tunjukkin ke kita, datang dong , dokternya siapa yang nangani, apa salah kita, biar kita ada evaluasi perbaikan dan kita bisa jelaskan semuanya," tuturnya.
![]() |
Kuasa hukum Vitapet, Rosita P. Radjah meminta agar pemilik anjing yang melempar tudingan ke Vitapet untuk segera megklarifikasi kesalahpahaman dari cerita yang diunggahnya dalam waktu 2x24 jam. Vitapet juga memberikan kesempatan untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
"Kalau itu tidak dilakukan, maka akan ada hal hal lain yang kami lakukan sesuai aturan hukum. Kita pokoknya jalan prosedural saja. Kita nggak mau seperti dia yang taruh di Instagram dan lain-lain. Tapi kita mau dia punya itikad baik untuk meminta maaf ke kita," ujar Rosita.
"Kita akan ambil upaya hukum (kalau tidak meminta maaf), atau kalau bisa berdamai duduk bersama itu lebih baik," tutupnya.
(imk/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini