Pemandangan rumah reyot yang terletak di Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, ini telah tiga tahun menunggu bantuan bedah rumah oleh pihak pemerintah tapi tak kunjung terealisasi.
Dengan kondisi tiang dan penyangga atap dari kayu banyak yang patah, cukup berbahaya bagi para penghuni rumah berjumlah 5 orang ini jika saja ambruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yah, kalau hujan air masuk, saya dan anak-anak kadang tidak bisa tidur, takut. Keluarga kami tak punya biaya Pak, buat bangun rumah yang lebih baik. Kami harus nekat tinggal di sini karena juga tidak mau menyusahkan keluarga dengan hidup menumpang," kata Santi dengan dengan nada sedih di lokasi, Senin (26/2/2018)
Kepala rumah tangga A Haedar (38) mengaku tidak bisa berbuat banyak untuk mengubah kondisi keluarganya. Haedar, yang sehari-hari menjadi wartawan, kadang mengambil job sampingan berupa servis barang elektronik dan reparasi kursi untuk menambah penghasilan.
"Saya cinta pekerjaanku saat ini, meski miskin. Yang terpenting saya sekolahkan anak-anakku, suatu saat Tuhan akan memberi membalas," ungkap pria dengan ciri khas peci di kepalanya ini. (asp/asp)