Di Rapimnas Institut Lembang 9, Anies Bahas Pendidikan dan Ekonomi

Di Rapimnas Institut Lembang 9, Anies Bahas Pendidikan dan Ekonomi

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 26 Feb 2018 18:41 WIB
Foto: Gubernur DKI Anies Baswedan menghadiri Rapimnas Institut Lembang Sembilan. (Zhacky-detikcom)
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Institut Lembang Sembilan. Anies bicara mengenai masalah ketimpangan ekonomi di Jakarta dalam rapimnas itu.

Anies tiba di lokasi, Hotel Arya Duta, Jalan Prajurit KKO Usman, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018), sekitar pukul 17.55 WIB. Anies masih mengenakan pakaian dinas harian Pemprov DKI berwarna cokelat.

Setibanya di lokasi rapimnas, Anies disambut oleh Ketua Institut Lembang Sembilan Mohammad Alwi Hamu. Tak hanya Anies tokoh yang hadir, ada juga eks Menteri BUMN Dahlan Iskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam sambutannya, Anies sempat menceritakan kegiatan sebelumnya. Dia bercerita soal mendampingi Presiden Joko Widodo ke Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Saya sudah janji insyaallah saya akan datang. Hanya tadi ada tugas Pak Presiden inspeksi ke Wisma Atlet dan waktunya lebih lama dari yang diperkirakan. Karena itu kemudian saya menemui (Jokowi) ke sana (wisma atlet)," kata Anies di depan peserta rapimnas.

Anies menuturkan sebelum menjadi gubernur, dia belum mengetahui apa sebenarnya masalah terbesar yang ada di Ibu Kota. Setelah menjabat sebagai DKI 1 Anies baru tahu bahwa masalah terbesar di Jakarta yakni ketimpangan ekonomi, dan memangkas masalah tersebut merupakan tantangan terbesar.

Anies menyadari ada ketimpangan ekonomi di Jakarta. Ada tiga juta warga yang berpenghasilan Rp 1 juta.

Selain itu, ketimpangan pendidikan juga jadi perhatian Anies. Di Jakarta Utara, katanya, ada separuh siswa yang masuk Sekolah Dasar (SD), tidak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

Karena itu, Anies menekankan tantangan terbesarnya adalah mengentaskan ketimpangan-ketimpangan itu.

"Di Jakarta tantangan terbesar bukan sekadar tema-tema yang dipahami kelas menengah, tapi justru tantangan terbesar ialah mengatasi ketimpangan ekonomi. Dan ketimpangan ini adalah lahan subur timbulnya instabilitas," lanjut dia.

(zak/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads