Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian LHK Bambang Dahono Aji mengatakan, bloking ini dibangun berdasarkan program Javan Rhino Study and Conservatiuon Area (JRSCA). Bloking dilakukan di area taman nasional dan akan dibuat sanctuary (suaka) dengan target utama bank sperma.
"Jangan sampai seperti harimau Jawa dan Bali kita nggak ada bank sperma. Alam rusak, punah. Insya Allah bank sperma strategi penting," ujarnya kepada wartawan di Pandeglang, Banten, Senin (26/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat menambahkan, bloking di tiga zonase Ujung Kulon terdiri dari Javan Rhino Sanctuary seperti penelitian, breeding, pengamatan dan intensif manajemen. Blok kedua untuk pembuatan aktivitas badak seperti kubangan dan pengembangan makanan dan terakhir zona untuk wisata.
Di zona wisata ini menurutnya, akan ditempatkan badak yang sudah tidak produktif atau menopause agar bisa dilihat oleh wisatawan.
"Tujuan wisatanya akan kita desain untuk kanopi trail sehingga badak tidak terganggu," paparnya.
Sejauh ini, Mamat melanjutkan bloking untuk perlindungan satwa langka Badak Jawa ini dimulai dengan pembuatan pagar. Sepanjang 5,8 km dibuat pagar agar badak tidak keluar dari habitatnya. (bri/asp)











































