Palu - Al Quran palsu yang beredar di Palu, Sulawesi Tengah, terbitan PT Madu Jaya Makbul, Surabaya ternyata telah habis terjual. Pemilik toko yang menjualnya tidak mengetahui bahwa mushaf itu adalah palsu. Jumat (24/6/2005), detikcom bertandang ke Toko Buku Mitra di Jalan Bayam, Palu Barat. Saat ditanya mengenai Al Quran palsu ini, Aco Lanongko, salah seorang pegawai di toko itu mengatakan, pihaknya hanya dipasok buku oleh para penerbitnya. Dia tidak mengetahui bahwa Al Quran yang mereka jual itu ternyata palsu. "Tapi semua Al Quran yang itu sudah tidak ada lagi di toko kami," aku Aco. Tapi, setelah dicari-cari, masih ada satu mushaf Al Quran dari penerbit yang sama yang terselip di toko itu. Setelah dicocokkan dengan data dari Kantor Wilayah Departemen Agama Sulawesi Tengah, memang di mushaf itu ditemukan sejumlah kejanggalan.Kesalahan yang paling mudah terlihat adalah pada halaman pertama dan kedua yang memuat Surat Alfatihah dan halaman pertama surat Albaqarah. Bacaan Alif laamim tidak ditemukan. Juga tidak ditemukan sambutan dari Menteri Agama Republik, seperti pada mushaf Al Quran lainnya. Kakanwil Depag Sulteng Abdul Azis Godal menyatakan, selain di Palu, kasus serupa juga ditemui di Medan, Sumatera Utara. Selain kasus Al Quran palsu ini, Depag Sulteng tengah menyelidiki beredarnya buku tentang hari kiamat yang ditulis oleh Muhammad Yusuf Almash yang ditemukan di Parigi Moutong dan satu lagi buku tentang kajian Syahadat. "Jadi tahun ini, kami dihadapkan pada tiga masalah itu. Ini berhubungan dengan akidah, jadi harus diseriusi penanganannya," demikian Godal.
(asy/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini