Kepala Balai TNUK Mamat Rahmat mengatakan, Badak Jawa merupakan hewan yang cenderung soliter. Rekaman perkawinan antar individu ini menjadi yang pertama kali direkam di Indonesia. Khususnya yang terjadi secara alami di alam liar di semenanjung Ujung Kulon.
Ia mengatakan, jantan Pajero dan Palasari terekam melakukan pendekatan sampai terjadi perkawinan pada Mei 2017 sekitar pukul 16.00 WIB di Ujung Kulon. Perwakinan keduanya terjadi pada masa subur Palasari atau di saat musim kawin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mamat, masa kawin ini hanya berlangsung selama 5 tahun sekali. Jika masa subur di 2 hari terlewatkan, maka hanya bisa terulang di 5 tahun kemudian.
Di satu sisi, yang menjadi persoalan populasi Badak Jawa sulit berkembang adalah banyak individu jantan dibandingkan dengan betina. Pada 2017 ini, jantan Badak Jawa ada 37 ekor dan betina 30 ekor. Itu pun 13 di antaranya adalah indvidu anak.
"Ketika banyak jantan, terjadi persaingan merebutkan betina, satu mau naik, diganggu. Atau terjadi perkelahian," ujarnya.
Menurutnya, video rekaman perkawinan langka Badak Jawa ini sudah diberikan pada Direktorat Jenderal di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ia tidak tahu, apakah menteri dan presiden sudah melihat momen langka spesies yang satwa yang sangat dilindungi ini. (bri/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini