Komikus Jepang Sindir Jokowi, Hikmahanto: Tak Perlu Disikapi RI

Komikus Jepang Sindir Jokowi, Hikmahanto: Tak Perlu Disikapi RI

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Senin, 26 Feb 2018 09:23 WIB
Foto: Guru Besar Hukum Internasional UI Prof Hikmahanto Juwana (Ari Saputra-detikcom)
Jakarta - Guru Besar Hukum Internasional UI Prof Hikmahanto Juwana menilai pemerintah Indonesia tidak perlu menyikapi atau menanggapi sindiran Komikus Jepang Onan Hiroshi terhadap Presiden Joko Widodo. Pendapat Onan merupakan peribadi dan bukan pendapat resmi Pemerintah Jepang.

"Tidak perlu disikapi oleh Pemerintah RI. Ini kan pandangan komikus bukan pandangan pemerintah Jepang. Di sana mungkin kan ada kebebasan berpendapat," ujar Hikmahanto kepada detikcom, Minggu(26/2/2018).

Menurut Hikmahanto sindiran Onan tidak perlu dilebi-lebihkan. Yang bertanggung jawab atas sindiran tersebut adalah Onan sediri dan bukan pemerintah Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang bertanggung jawab tentunya si kartunis itu sendiri bukan Jepang sebagai negara. Mungkin si kartunis mendapatkan pandangan tersebut karena membaca berita tentang proyek kereta cepat," kata Hikmahanto.

Hikmahanto pun menyebut kasus serupa saat kartunis asal Prancis yang kala itu menggambarkan Nabi Muhammad SAW. Yang dituduhkan dan bertanggung jawab kala itu adalah kartunis dan majalah yang menerbitkan.

"Misalnya waktu ada kartunis di Perancis yang menggambarkan Nabi (Muhammad SAW) kan tidak dituduhkan ke negara Perancis melainkan ke majalahnya. Ke Pimred dan kartunisnya," ucapnya.

Hikmahanto menilai wajar jika publik di Tanah Air marah akibat sindiran Onan tersebut. Hal itu karena masyarakat memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

"Berarti rasa nasionalisme masih ada dan ini merupakan bentuk dari bela negara. Tapi saya yakin ada juga masyarakat kita yang setuju dengan penggambaran oleh kartunis Jepang tersebut. Namanya era demokrasi dan masyarakat sudah terbelah dengan dua polar yang berbeda," imbuhnya.

[Gambas:Video 20detik]

(nvl/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads