"Saat ini kecepatan kereta turun menjadi 40Km/jam tetapi secara keseluruhan perjalanan kereta api sudah kembali normal. Menurut pengamatan selama 10 tahun daerah ini belum pernah terjadi banjir," ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Minggu (25/2/2018).
Terkait banjir yang sempat menggangu transportasi, Budi akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya ke Kementerian PUPR dan serta Pemprov Jabar. Hal ini untuk menguatkan kembali konstruksi transportasi dan meninggikan daerah yang rendah. Menurut laporan yang diterima banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan terjadi longsoran di lereng Gunung Ciremai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Budi juga telah memerintahkan Dirjen Perkeretaapian untuk mencegah kejadian serupa di daerah lain. Hal ini dilakukan dengan pengecekan yang rutin.
"Kita akan lakukan upaya preventif dari pada seperti sekarang pelayanan transportasi akan terganggu," ucap Budi.
Sementara itu, Kepala Daop 3 Cirebon Erni mengatakan penumpang angkutan kereta api yang terkena dampak diberikan dua pilihan. "Ada dua alternatif yaitu dialihkan di stasiun, kita alihkan dengan bus kemudian dilanjutkan dengan kereta kembali atau jika mereka minta pengembalian tiket, kita kembalikan 100%," tutur Erni.
Dalam kunjungannya Budi meninjau Stasiun Tanjung-Losari km 185+500- 186+600 lintas Cirebon-Semarang, serta antara Cileduk-Ketanggungan km 253+300 s/d 254+100 lintas Cirebon-Kroya. Budi juga sempat membagikan bantuan sembako kepada pengungsi banjir di Kecamatan Losari, Brebes, Jawa Tengah. (nvl/aik)











































