Tidak Ada Lapangan Terbang di Cikeas, yang Ada Taman Makam

Tidak Ada Lapangan Terbang di Cikeas, yang Ada Taman Makam

- detikNews
Jumat, 24 Jun 2005 14:04 WIB
Jakarta - Polri membangun Pusat Latihan Multifungsi Polri di Cikeas, Bogor. Namun, Polri membantah di tanah seluas 50 hektar itu akan dibangun lapangan terbang. Di lokasi ini dibangun lapangan upacara dan taman makam untuk personel Polri dan keluarganya. Pusat Latihan Multifungsi Polri ini berlokasi di Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Jaraknya, sekitar 3 km dari kediaman SBY di Puri Cikeas Indah.Direktur Samapta Babinkam Mabes Polri Brigjen Pol Bambang Suedi membantah kabar bahwa di lokasi tersebut akan dibangun lapangan terbang. "Di sini tidak ada pembangunan lapangan terbang," kata Bambang di sela-sela mengawasi gladi kotor HUT Bhayangkara di kompleks tersebut, Jumat (24/6/2005).Memang, kata dia, kompleks ini akan digunakan latihan untuk semua unsur Polri, termasuk Polisi Udara. Tapi, bukan otomatis dibangun landasan pesawat terbang. "Ini nanti akan dipakai seluruh unsur Polri untuk latihan demi profesionalitas. Ada lalu lintas, intelijen, dan juga Polisi Udara," ungkap dia. Tanah seluas 50 hektar ini sebelum dibangun Pusat Latihan Multifungsi Polri adalah tanah Polri yang digunakan Unit Satwa. Dulunya, pelatihan anjing pelacak dan kuda untuk Polisi Berkuda digelar di tempat tersebut. Menurut Bambang, yang saat ini dikebut pembangunannya adalah lapangan upacara plus tribunnya. "Pembangunan difokuskan ke sana, karena akan digunakan untuk HUT Bhayangkara. Kawasan ini mulai dibangun 3 bulan lalu," kata dia. Selain itu, kata dia, juga telah disiapkan tanah 3 hektar untuk Taman Makam Mulia dan 4 hektar untuk Taman Makam Kehormatan. Dua taman makam ini juga terletak di kompleks tersebut. Taman Makam Mulia akan digunakan untuk pahlawan polisi yang tidak mungkin dimakamkan di Kalibata dan juga para personel Polri yang gugur dalam tugas. Sedangkan Taman Makam Kehormatan akan digunakan sebagai makam personel polisi dan keluarganya. Pemantauan detikcom di lokasi, memang pembangunan tampak dilakukan untuk memoles tribun lapangan upacara. Gedung-gedung semacam mes tampak sudah selesai. Juga telah dibangun lapangan parkir dan sebuah gedung di dekat tribun lapangan. Di lapangan itu juga ada helipad.Lapangan upacara ini tampak luas. Nah, di sebelah lapangan upacara inilah terdapat tanah yang memanjang sekitar 1 km dengan lebar 30 meter. Tanah inilah yang diperkirakan akan dibangun landasan pacu pesawat terbang. Tapi, hingga kini, belum ada pembangunan di tanah memanjang itu. Lahan ini masih berupa tanah merah, belum ada proses pengerasan tanah. Sejumlah warga yang tinggal berbatasan dengan kompleks Pusat Latihan Multifungsi Polri mengaku pernah mendengar bahwa di kawasan itu memang akan dibangun lapangan terbang. "Memang dulu, katanya akan dibuat landasan pesawat," kata Ujang. Tapi, informasi terakhir, pembuatan landasan pesawat itu batal. "Katanya sih karena lahan yang akan dibuat landasan pacu sangat dekat dengan warga," jelas Ujang. Memang, ujung lahan kompleks ini hanya berjarak sekitar 20 meter dari rumah warga. Hal yang sama juga disampaikan Ny Masni, warga asli Kampung Cikeas. "Ya, dengar-dengar dulu memang akan dibangun lapangan terbang. Tapi, jadi apa gak, saya nggak tahu," ujar dia. Ujang membenarkan tanah yang dibangun Latihan Multifungsi Polri itu merupakan tanah Polri. Namun, pembangunan itu juga menggusur sejumlah tanah warga. Sedikitnya, ada tanah milik empat warga yang tergusur. Tanah H. Gani digusur 1.500 meter, Simamora 2.000 meter, Mili 430 meter, dan Sarman 1.800 metrer. Penggusuran tanah berjalan aman. Sebab, tanah mereka dibeli Polri dengan harga jauh di atas pasaran. "Yang saya dengar, tanah mereka dihargai Rp 130 ribu per meter. Padahal, harga tanah di sini hanya Rp 65 ribu," kata Ujang. (asy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads