"Cara kampanye di Pasuruan beda dengan Bondowoso, beda dengan Jakarta. Pikirin cara adaptif kreatif, di-combine dengan kearifan lokal," kata Ketua KBM Banyu Biru di Prime Plaza Hotel, Denpasar, Bali, Jumat (23/2/2018).
Hal itu disampaikan Banyu dalam diskusi bertajuk 'Banteng Asyik di PDIP Perjuangan'. Ia mengaku sebagai kader PDIP, Banteng Muda berupaya mendukung calon kepala daerah maupun presiden yang didukung PDIP lewat kampanye yang menarik perhatian anak muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contohnya, ia dan rekan-rekannya di Jawa Timur menginisiasi terbentuknya 'Omah Jaman Now'. Menurutnya, jika cara kampanye tidak menarik maka mudah dilupakan.
"Milenial itu susah, X, Y, Z. Ini budaya swipe dan press button, kalau nggak menarik di-swipe, sudah selesai," ujarnya.
Banyu berharap anak muda mau bergabung dalam kegiatan sosial dan politik. Namun, ia tak ingin memaksa orang untuk ikut dalam kegiatan politik.
"Saya nggak pernah maksa untuk gabung KBM. Kita hanya sosialisasi lewat media sosial kegiatan kita, bantu warga yang kena bencana misalnya. Nanti mereka lihat, wah menarik, dan akan tertarik hingga bergabung," ucap Banyu. (haf/elz)











































