Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan, Daudy menaruh harapan pada Pemerintah Aceh untuk membantunya dalam mengatasi masalah botol yang harus impor. Selain itu, promosi ke luar negeri juga masih sangat diperlukan.
"Kita membantu promosi, membantu mengatasi masalah botol yang harus diimpor dari China. Itu sebenarnya harapan beliau. Kita akan coba bantu," kata Nova kepada wartawan beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak Daudy ini sudah berbuat jauh melampaui kemampunnya. Kita menghargai itu. Saya berharap satu saja, tularkan ilmu kreativitas ini kepada anak-anak muda di Aceh," ungkap Nova.
Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan, Pemkot Banda Aceh akan mendukung dalam hal pemasaran dan pengembangan usaha. Dia berharap, Daudy tetap mempertahankan kualitas parfum bikinannya.
"Usaha yang dilakukan minyeuk pret kita berikan apresiasi, kualitasnya sudah go internasonal, sudah menyerap tenaga kerja. Kita berharap kepada minyeuk pret ini terus menjaga kualitas sehingga benar-benar nanti terus go internaisonal," kata Aminullah.
Menurut Aminullah, pihaknya nanti akan memprosikan keberadaan minyeuk pret kepada tamu yang berkunjung ke Banda Aceh. Selain itu, dia juga akan mengimbau pegawai jajaran di Pemkot Banda Aceh untuk menggunakan minyeuk pret sebagai parfum.
"Seluruh jajaran kota di Banda Aceh kita ajak menggunakan minyak wangi Minyeuk Pret ini," ungkap Aminullah.
Usaha meracik parfum sudah digeluti Daudy sejak 1 April 2015 lalu. Ide awalnya muncul saat melihat banyak minyak nilam dari Aceh diekspor ke luar negari sejak ratusan tahun silam. Daudy dan beberapa kawannya kemudian membuat penelitian selama setahun hingga akhirnya cita-citanya membuat parfum sendiri terwujud.
Untuk menjalankan bisnisnya, Daudy menulap sebuah tempat di jalan Wedana, No.104, Lam Ara, Keutapang Dua, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh, sebagai lokasi peracikan. Ia melabeli parfum buatannya dengan nama "Minyeuk Pret". Nama ini dipilih karena masyarakat Tanah Rencong pada masa lalu menyebut parfum dengan sebutan Minyeuk Pret (minyak yang disemprot).
"Hari ini anak Aceh sudah bisa buat parfum dengan minyak nilam itu sendiri. Di parfum ini, kita pakai minyak nilam sebagai bahan baku utama. Parfum-parfum kualitas dunia juga bahan baku utamanya dari minyak nilam," kata Daudy. (asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini