"Ini kami maksudkan agar jangan ada lagi keresahan dan, apabila ada kecurigaan, tolong disampaikan ke kepolisian, biar kami bersama yang bergerak," kata Listyo di Petir, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (22/2/2018).
Kedua, ia juga telah memerintahkan seluruh bhabinkabtimas tidur dan menetap di rumah-rumah tokoh ulama. Dan apabila ada keresahan, ia meminta semua pihak tidak mengambil langkah sendiri yang malah bisa salah sasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Listyo menjelaskan, dari sekitar 15 isu mengenai penyerangan di media sosial, 13 di antaranya hoax. Sedangkan untuk 2 peristiwa di Jabar, setelah ditangani oleh psikiater, memang betul dilakukan orang gila.
"Inilah yang harus kita jaga, supaya jangan sampai berkembang peristiwa ini seolah muncul lagi di tempat lain," ujarnya.
Apalagi Banten adalah wilayah yang dikenal sebagai 'kota seribu kiai dan sejuta santri'. Polda Banten, Listyo mengatakan, telah melakukan antisipasi agar isu penyerangan terhadap ulama tidak berkembang.
"Jadi apabila ada isu tersebut muncul, didiskusikan dengan kita sehingga kita nanti mengklarifikasi," paparnya. (bri/asp)