"Novel inginnya begitu (kerja), jadi Novel kembali ke sini sejak awal sudah nggak sabar 'masak saya dikalahkan oleh sakit saya ini atau luka yang diberikan pihak lain'. Dia nggak mau kalah oleh itu," kata Dahnil di dekat kediaman Novel, Jalan Deposito T8 RT 03 RW 10, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (22/2/2018).
Meski demikian, Novel disarankan teman terdekatnya fokus melakukan recovery. Dahnil menjelaskan, selama di Jakarta nanti, Novel akan lebih banyak menjalani penyembuhan secara total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi Novel selama di Jakarta akan banyak pada upaya melakukan recovery terhadap kesehatannya, itulah sebabnya banyak teman-teman wartawan yang minta wawancara Novel mungkin Novel akan membatasi diri karena perubahan emosi," lanjutnya.
Dahnil menambahkan perubahan emosi yang dirasakan Novel bisa berdampak pada kondisi matanya. Maka dari itu, Dahnil juga berharap ada dukungan juga dari teman-teman media untuk menjaga psikologis Novel.
"Perubahan kondisi kejiwaan stres segala macem itu bisa berdampak pada matanya. Nah, oleh sebab itu, kita tentu butuh dukungan dari temen-temen untuk membantu secara psikologis tekanan emosi yang dialami Novel," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, Novel menyatakan kondisi mata kirinya yang belum berfungsi normal tak menjadi kelemahan. Menurutnya, hal itu justru menjadi penyemangatnya.
Novel juga meminta agar teror ke dirinya tidak membuat rekan-rekannya takut. Ketakutan itu justru menjadi kemenangan bagi pelaku penyerangan.
"Bagi saya, yang terjadi padi diri saya, penyerangan kepada diri saya, saya tidak ingin menjadikan ini sebagai kelemahan, tapi saya ingin menjadikan ini penyemangat bagi diri saya," kata Novel di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/2).
(idn/jbr)











































