"La wong saya hitung, kok. Iya, saya hitung," kata Wakil Ketua Hanura DPD Jawa Barat Farouk Sunge di acara Mata Najwa yang dipandu Najwa Shihab, yang disiarkan langsung oleh Trans7, Rabu (21/2/2018)
Dia tak mau menyebut nilai nominal persisnya, juga tak mau menyebut siapa calon yang dia antarkan itu. Farouk mengantarkan calon kepala daerah itu karena merasa bersimpati, calon itu sudah didukung partai lain namun malah belum dapat dukungan dari Hanura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan juta rupiah itu adalah uang panjar saja, belum total duit yang disyaratkan Hanura. Ratusan juta rupiah dibawa ke kantor Hanura di City Tower, Jakarta.
"Pakai koper," kata dia.
Saking banyaknya pengalaman menghitung uang, Farouk bisa menerka jumlah uang berdasarkan besaran wadahnya. "Satu miliar itu satu dus Indom**," kata dia sambil menyebut merek produk mi siap saji.
Meski ratusan juta rupiah sudah dibayarkan sebagai uang panjar, si calon tetap harus melunasi seluruh uang yang disyaratkan. Karena belum lunas, dia membuat surat pernyataan belum lunas. Berdasarkan pengalamannya, bila uang sudah dibayar lunas, surat rekomendasi pencalonan kepala daerah akan segera keluar.
"Iya, nunggu barang dua sampai tiga jam," kata dia.
Ketua Umum Partai Hanura membantah adanya mahar politik. Menurutnya, yang ada hanyalah sumbangan yang tidak mengikat, dan itu sah-sah saja.
"Kita tidak akan memaksakan (misalnya), 'Eh, kau harus bayar sekian, kalau tidak, maka tidak ada rekomendasi.' Nggak boleh (seperti itu)," kata Oesman dalam tayangan video yang ditampilkan di acara ini. (dnu/bag)











































