Ini terungkap lewat wawancara yang dilakukan Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa bertajuk 'Uang Haram Demokrasi', yang ditayangkan langsung di Trans7, Rabu (21/2/2018).
Serli Besi adalah mantan bakal calon Bupati Garut yang dimaksud. Dia mengaku pernah dimintai duit oleh Partai Hanura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena butuh lima kursi dari Hanura, maka Rp 350 juta dikalikan lima kursi sama dengan Rp 1,75 miliar.
Dia dipanggil Tim Pilkada Pusat Partai Hanura untuk dimintai duit itu. Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang dalam video yang ditayangkan menyatakan uang yang dibutuhkan adalah uang operasional calon kepala daerah. Itu untuk membiayai bendera-bendera, perjalanan, organisasi, dan administrasi.
"Kalau uang untuk kepentingan partai, sah-sah saja," kata Oesman.
Oesman mengatakan yang ada hanyalah uang sumbangan tidak mengikat. Uang itu bukanlah syarat mutlak terhadap keluarnya rekomendasi calon kepala daerah. Namun Serli Besi membantah keterangan Oesman.
"Justru aturan ini sangat sekali mengikat. Itu harus, wajib," kata Serli, yang mengaku sudah dipecat Hanura kepemimpinan Oesman Sapta.
Serli mengatakan siap diperiksa Badan Pengawas Pemilu. Dia bakal menjelaskan apa yang dia alami terkait uang mahar politik ini. Namun, semua uang yang pernah dia serahkan telah dikembalikan.
"Semuanya Rp 350 juta dikalikan lima kursi dikembalikan. Total Rp 1,75 M," kata dia. (dnu/bag)











































