"Yang jelas, kita tahun ini akan memasuki tahun politik. Akan ada banyak dampak dari kontestan ya untuk menjatuhkan lawan dan menguatkan mereka sendiri. Kami dari Jakarta Selatan, sudah kompak, tidak mau terpecah belah dan adu domba," ujar Kapolres Jaksel Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto saat ditemui usai acara deklarasi di kantornya, Jalan Wijaya II, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Deklarasi ini dihadiri kurang lebih 40 orang yang berasal dari 4 ormas Islam, 10 ormas, Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko), tokoh masyarakat, dan tokoh agama. Pertemuan hari ini akan dilanjutkan dengan dibuatnya sebuah forum bersama di aplikasi WhatsApp sebagai sarana komunikasi bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deklarasi diikuri ormas hingga tokoh agama (Foto: Dyah Paramita Saraswati/detikcom) |
Tujuan awal adanya deklarasi ini adalah untuk menangkal dampak pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 dan menjaga keamanan selama masa pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Namun, kata Mardiaz, komunikasi dari forum ini akan terus berlangsung bahkan setelah tahun politik lewat.
"Ya selamanya sih, untuk seterusnya. Jadi silakan berpolitik. Namun sama-sama menjaga kerukunan masyarakat Jakarta Selatan," ucapnya.
"Nyaman itu kan artinya, gejala boleh terjadi cuma bagaimana cepat menyelesaikan masalah, jangan sampai berlarut-larut," tambah Mardiaz. (srs/jbr)












































Deklarasi diikuri ormas hingga tokoh agama (Foto: Dyah Paramita Saraswati/detikcom)