Kehebatan Black Panther Jawa yang Masih Eksis Hingga Kini

Kehebatan Black Panther Jawa yang Masih Eksis Hingga Kini

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 20 Feb 2018 14:33 WIB
Black panther yang muncul di Semeru. Foto: Dok Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Jakarta - Dua ekor macan tutul Jawa tertangkap kamera di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Satu ekor yang tertangkap kamera berkulit totol-totol, sementara satunya lagi hitam pekat atau sering disebut pula macan kumbang alias black panther.

Erik Meijaard dalam Journal of Mammalogy, Volume 85 (2004) menulis bahwa macan tutul Jawa berbeda dengan spesies sejenis di Asia. Menurut Meijaard yang mengutip Hemmer H (1967), macan tutul Jawa ukuran totolnya lebih mirip dengan yang ada di Afrika ketimbang Asia.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari berbagai sumber, macan tutul Jawa memiliki ukuran yang paling kecil. Meski ukurannya kecil, tapi subspesies ini tak kalah tangguh dari lainnya.

Macan tutul Jawa memiliki penglihatan dan penciuman yang tajam. Untuk yang berkulit hitam alias black panther, mereka bisa beradaptasi dengan lingkungan yang gelap.



Satwa ini biasa mencari mangsa di malam hari. Mereka juga hidup menyendiri.

Black panther merupakan satwa yang ahli memanjat pohon. Satwa jenis ini pun mampu berlari dengan kecepatan mencapai 58 km/jam (sedangkan harimau sekitar 49-65 km/jam). Lama hidup dari macan kumbang antara 12 hingga 17 tahun.

Macan kumbang merupakan jenis kucing paling besar yang masih eksis di alam liar Jawa. Sebelumnya ada pula harimau Jawa namun telah dinyatakan punah karena perburuan.

(bag/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads