Wiranto mengatakan bahwa Pilkada serentak akan berjalan di 171 daerah dan merupakan bagian dari rangkaian tahun politik 2018-2019.
"Sekarang kita memilih eksekutif, memilih pemimpin yang akan dipilih rakyat dan bertanggung jawab kepada rakyat. Kalau kita gagal memilih pemimpin, pembangunan akan terganggu. Apalagi (bila) penyelenggaraannya saja diwarnai dengan berbagai kericuhan, ketidakjujuran, ketidakamanan, dan tidak bisa memilih dengan bebas sehingga akan mencederai demokrasi ini," kata Wiranto di acara Rakernas Pilkada Serentak 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wiranto juga mengingatkan bahwa pelaksanaan Pilkada daerah tidak terganggu dengan kasus korupsi yang melibatkan kepala daerah setempat.
"Oh iya dong. Itu kan dalam rangka menyelenggarakan Pemilu yang tertib, sukses, tidak terganggu dengan hal-hal teknis" ucapnya.
"Biarlah mereka melaksanakan Pemilu seperti yang dianjurkan. Soal hukum bisa dilakukan kapan saja," ujarnya.
(fiq/dnu)











































