"Kalau sekarang dalam era akuisisi, merger biasa. Jadi mulai hari ini kita anggap Mas Basuki itu sebagai alumni ITB saja. Karena Mas Basuki itu sebenarnya lebih cocok jadi alumni ITB," kata Pramono diiringi tawa penonton saat mengawali sambutan acara di kantor Kementerian PUPR, Jl Pattimura, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2018).
Seperti diketahui, Basuki merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada Jurusan Geologi. Dalam hal ini, Basuki hadir sebagai anggota dewan pembina acara menuju seabad ITB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pramono mengatakan Basuki dianggap sebagai alumnus ITB karena dinilai berprestasi dalam membangun infrastruktur. Basuki disebut Pramono juga telah menerima penghargaan dari Rektor ITB atas mahakarya infrastruktur yang telah dibangun.
Pramono memuji, Basuki merupakan menteri yang memiliki kinerja lebih baik daripada menteri lulusan ITB. Dia berharap pada 2019 akan terbangun hampir 1.800 km jalan tol.
"Sampai kita harus mengakuisisi Mas Basuki itu sebagai alumni ITB karena kepiawaian beliau membangun infrastruktur. Habis, gimana, Mas lebih berhasil dari menteri ITB yang pernah ada. Mudah-mudahan pada 2019 membangun hampir 1.800 km di jalan tol," ujar Pramono.
Dalam kesempatan yang sama, Basuki bercerita awalnya dia memang ingin masuk ITB. Tetapi dia tidak diterima.
Sejak saat itu dia bertekad hingga akhirnya menjadi menteri dan membangun infrastruktur. Basuki berseloroh, awalnya dia ditolak masuk ke ITB, tetapi sekarang membangun embung di kawasan Bandung.
"Dulu memang waktu saya mau masuk, pas tes, saya tak masuk. Kata ibu saya, kamu kuliah di Bandung kalau nggak di ITB nggak usah. Jadi saya sudah dites di Bandung, terus pulang ke Surabaya. Saya dendam terus, kan. Nah, tadi yang disampaikan Pak Rektor, saya telah meresmikan embung," kata Basuki. (yld/rvk)











































