Warga Suku Sakai datang dari Siak ke Pekanbaru menggunakan sejumlah bus. Massa berkumpul di Jalan Sudirman, persis di depan Kantor Gubernur Riau, Senin (19/2/2018).
Jumlah warga yang banyak membuat polisi mengalihkan arus lalu lintas. Massa yang berdemo membentangkan spanduk dan membawa bendera merah putih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun, pada tahun 1996, lahan itu malah dijadikan perkebunan sawit. Mereka menuding perusahaan mengambil lahan tanpa ganti rugi. Tuntutan ganti rugi sudah disampaikan beberapa kali, namun belum ada kejelasan hingga saat ini.
"Kami menuntut agar lahan tersebut dikembalikan ke Sakai," teriak mereka dalam orasinya.
Warga Sakai ini juga melaporkan penyerobotan lahan tersebut ke Polda Riau. Mereka menilai perusahaan yang mengusai tanah adat mereka tanpa dilengkapi dokumen resmi.
"Kami minta Polda Riau menindaklanjuti laporan kami," kata koordinator lapangan warga Suku Sakai Rangga Saputra.
Usai menyampaikan orasinya di Mapolda Riau, masyarakat Sakai kembali menggelar aksi yang sama di DPRD Riau. Di gedung dewan ini mereka kembali menyampaikan hal yang sama. (cha/jbr)