Anies Dicegah Paspampres, Ketua MPR: Mungkin SC Piala Presiden Lupa

Anies Dicegah Paspampres, Ketua MPR: Mungkin SC Piala Presiden Lupa

Parastiti Kharisma Putri - detikNews
Senin, 19 Feb 2018 13:48 WIB
Foto: Ketua MPR Zulkifli Hasan (Nur Indah-detikcom)
Jakarta - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yakin pencegahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke podium oleh Paspampres bukan kesengajaan. Menurutnya, hal itu terjadi karena euforia kemenangan sehingga ada yang terbengkalai.

"Nggak, nggak disengaja. Mungkin waktu itu SC dan OC kelupaan, saya kira ya. Kalau disengaja mungkin nggak ya. Saya kira sudah senang sehingga ada yang terbengkalai," kata Zulkifli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (19/2/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zulkifli, yang saat itu juga hadir di Piala Presiden, juga dipanggil untuk turun dari kursi VVIP ke arah lapangan. Dia saat itu tidak tahu bahwa dipanggil untuk pemberian hadiah.

"Saya juga tidak tahu ada jadwalnya, dan tidak ada agenda untuk bagi hadiah tiba-tiba dipanggil, terus maju ke depan," ungkapnya.

Ketum PAN ini pun menampik jika hubungan Jokowi dan Anies renggang. Pasalnya, selama pertandingan, gelagat keakraban terjalin di antara keduanya.

"Karena waktu (pertandingan berlangsung) Presiden duduk di sebelahnya kan Pak Anies. Mereka tos-tosan. Terus pas waktu Persija menang salaman, coba lihat tuh," ujarnya.



Sebelumnya, Istana sudah menjelaskan bahwa tak ada arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mencegah Anies maju ke podium Piala Presiden. Istana juga menegaskan bahwa acara penyerahan Piala Presiden tersebut bukanlah acara kenegaraan sehingga tidak mengikuti aturan protokoler.

Sementara itu, Wasekjen Golkar Maman Abdurahman meminta Maruarar Sirait bertanggung jawab dan minta maaf. Maruarar sendiri mengatakan bahwa memang tidak semua pejabat diminta naik ke podium Piala Presiden.


(yas/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads