Relawan Asing Ditembak di Aceh, Peluru Bersarang di Leher
Kamis, 23 Jun 2005 12:51 WIB
Banda Aceh - Aksi tembak masih saja terjadi di Bumi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dan Eva Yeung (20), seorang relawan internasional, jadi korban. Dia tertembak di bagian leher. Kini, Eva dirawat intensif. Eva Yeung (20), adalah salah seorang staf International Federation Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) atau Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Dia ditembak orang tak dikenal di di kawasan Lamno, Aceh Jaya, Rabu (22/6/2005) malam. Saat ini, korban sudah dievakuasi ke Medan untuk perawatan lebih lanjut. Belum diketahui siapa yang melakukan penembakan. "Eva dalam kondisi yang stabil. Hanya saja, peluru masih bersarang di lehernya. Pagi tadi kita sudah evakuasi Eva, dengan menggunakan helikopter PBB ke Medan," terang juru bicara IFRC, Virgil Grandfield pada wartawan di kantor perwakilan IFRC di Jl.Fatahillah, Banda Aceh, Kamis (23/6/2005). Selain luka tembak di leher, wajah Eva juga dikatakan terluka. Hanya saja menurut Virgil, belum diketahui apakah luka di wajahnya akibat tembakan atau pecahan kaca. Hingga saat ini, IFRC mengaku belum mendapatkan kronologi yang jelas tentang penembakan tersebut. Dari informasi sementara, korban ditembak ketika berada di dalam mobil, Rabu (22/6/2005) sekitar pukul 20.00 WIB, dalam perjalanan untuk melakukan pembagian distribusi makanan, perlengkapan bayi, dan perlengkapan kesehatan lainnya di sekitar Lamno. Eva Yeung bersama tiga staf lainnya mengendarai mobil yang bertuliskan IFRC. "Saya tidak tahu persis apa jenis mobilnya, apa Land Cruiser atau sejenis truk," lanjutnya. Virgil mengaku belum mengetahui siapa pelaku penembakan tersebut. Tapi tim investigasi dari IFRC sudah diturunkan ke Lamno. Ditambahkan dia, Eva yang merupakan warga negara China Hongkong, sudah berada di Aceh sejak Februari lalu untuk tugas-tugas kemanusiaan yang dilakukan IFRC pasca tsunami. "Sekarang Eva lagi dirawat di ruang gawat darurat. Tim dokter dari Singapura akan turun melihat kondisi Eva. Bisa jadi, Eva akan dievakuasi ke Singapura untuk perawatan lebih lanjut, tapi hal ini belum pasti. Masih menunggu perkembangan," katanya seraya menambahkan, dia tidak mengetahui rumah sakit mana yang merawat Eva, di Medan. "S.O.S clinic," sebutnya tanpa mau merinci dengan jelas.
(asy/)