Alasannya, partai yang dikomandani oleh Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu memiliki basis pendukung yang besar dan kuat di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). PKB juga 'berlangganan' menjadi penentu setiap kali pemilu bergulir.
"Saya yakin iya (menjadi penentu). Mengapa? Karena dari sejarahnya partai ini selalu menjadi penentu, dan selalu memiliki basis yang konstan," terang pakar hukum tata negara Margarito Kamis kepada wartawan, Minggu (18/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke mana pun partai ini menentukan arah atau berlabuh, dialah penentunya. Tidak sedikit suara yang mereka miliki. Karena itu, menurut saya partai ini harus diperhitungkan. Siapa yang menang dan siapa yang kalah, sedikit banyak ditentukan oleh partai ini," ujar mantan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara era 2006 tersebut. (ega/tor)











































