Ini 4 Parpol Baru Peserta Pemilu 2019

Ini 4 Parpol Baru Peserta Pemilu 2019

Jabbar Ramdhani - detikNews
Minggu, 18 Feb 2018 09:40 WIB
Ini 4 Parpol Baru Peserta Pemilu 2019
Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) (Foto: Dok. detikcom)
Jakarta - KPU telah mengumumkan 14 partai politik (parpol) yang akan menjadi peserta Pemilu 2019 nanti. Dari ke-14 parpol tersebut, ada 4 parpol yang akan pertama kali menjadi peserta pemilu.

KPU mengumunkan 14 parpol ini sebagai peserta Pemilu 2019 pada Sabtu (17/2) kemarin di Hotel Grand Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat. 10 parpol yang 'lebih tua' yakni PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, PKB, PPP, PAN, PKS, NasDem, dan Hanura.

Sementara, keempat parpol tersebut yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Berkarya, dan Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda). Keempat parpol ini dinyatakan KPU memenuhi seluruh syarat, mulai tingkat pusat hingga daerah.
`
Ingin tahu lebih soal keempat parpol ini? Simak ulasan singkat keempatnya.

1. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

Ketua Umum PSI Grace Natalie menggelar konfrensi pers di Jakarta, Selasa (11/10/2016) usai dinyatakan partai PSI sebagai badan hukum oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) (Foto: Ari Saputra/detikcom)
PSI didirikan 16 November 2014. Partai politik (parpol) yang diketuai mantan presenter berita, Grace Natalie, ini resmi menjadi badan hukum setelah melalui verifikasi Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 7 Oktober 2016.

PSI ini cukup beda dibanding dengan parpol-parpol lain. Partai ini ingin menampilkan ciri dekat dengan anak muda dan perempuan. PSI juga mengatakan parpol yang identik dengan warna merah ini untuk menerima orang baru di dunia politik.

"PSI sebagai partai baru tidak lagi tersandera dengan kepentingan politik lama, klientalisme, rekam jejak yang buruk, beban sejarah dan citra yang buruk terhadap partai politik sebelumnya," demikian keterangan PSI seperti dilihat di situs resminya seperti dilihat detikcom, Minggu (18/2/2018).

Terkait porsi besar pada perempuan, PSI ingin hal ini tak sekadar memenuhi syarat 30 persen perempuan. Namun, mereka ingin seluruh keputusan politik diambil lewat keterlibatan aktif perempuan di dalamnya.

PSI juga ingin memisahkan antara mengurus partai dan mengurus politik. Hal ini dilakukan mereka dengan memisahkan struktur politik dengan struktur administratifnya.

"Tidak akan terjadi politisi mengurus administrasi partai lalu menggunakannya untuk kepentingan kekuasaan, karena partai akan diurus oleh orang-orang muda profesional yang paham betul bagaimana mengurus organisasi yang modern, profesional, bersih dan transparan," tulis mereka.

2. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Hary Tanoesodibjo (HT) melantik pengurus DPC dan DPRt se-DKI Jakarta di Gedung Smesco, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2016) lalu (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Pada awalnya, Perindo ialah sebuah organisasi masa (ormas). Sebagai ormas, Perindo dideklarasikan di Istora Senayan, Jakarta, pada 24 Februari 2013.

Selang dua tahun kemudian, Perindo dideklarasikan sebagai partai politik pada 7 Februari 2015 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta.

Parpol ini diketuai oleh pengusaha dan pemilik MNC Group yang bergerak di bidang media, Hary Tanoesoedibjo.

Dilihat di situs resminya, Perindo memiliki visi 'Mewujudkan Indonesia yang berkemajuan, bersatu, adil, makmur, sejahtera, berdaulat, bermartabat dan berbudaya'.

Partai ini aktif dalam mendorong kegiatan ekonomi masyarakat bawah. Perindo mendekati masyarakat dengan memberikan bantuan kepada kegiatan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM).

3. Partai Berkarya

Partai Berkarya saat mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Jumat (13/10/2017) lalu. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Partai Berkarya didirikan pada tanggal 15 Juli 2016. Partai ini kemudian mengantongi surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 17 Oktober 2016 dengan nomor SK No. M.HH-21.AH.11.01 Tahun 2016.

Partai ini dipimpin Neneng A. Tutty, seorang politikus yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Nasional Republik (Nasrep) sebelum pada akhirnya melebur menjadi Partai Berkarya pada bulan Oktober 2016. Sementara di posisi Sekretaris Jenderal dijabat Badaruddin Andi Picunang.

Putra Presiden ke-2 RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Dewan Pembina Partai Berkarya.

Partai Berkarya ialah hasil fusi dari Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik (Nasrep). Satu hal yang unik, partai ini memiliki logo dan warna dominan kuning seperti partai yang dahulu tempat Tommy bernaung, Partai Golkar.

Dilihat di situs resminya, Partai Berkarya mengaku siap mewarnai kancah perpolitikan negeri ini, bersama-sama membangun Indonesia menjadi Indonesia Raya.

"Sebagai partai muda, PARTAI BERKARYA memiliki fokus kegiatan pengabdian dan perjuangan politik dalam beberapa topik yang menjadi isu nasional terkini. Ruang lingkup aktivitas PARTAI BERKARYA adalah nasional, 34 provinsi, 514 Kabupaten & Kotamadya, dan puluhan ribu Kecamatan, ratusan ribu kelurahan se-Indonesia hingga pembinaan ke tingkat Anak Ranting (RT/RW)," demikian tertulis di situs mereka seperti dilihat detikcom, Minggu (18/2/2018).

4. Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda)

Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) saat mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2019. (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)
Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) dideklarasikan pada tanggal 16 April 2015. Posisi Ketua Umum Partai Garuda diisi Ahmad Ridha Sabana. Sementara posisi Sekretaris Jenderal diisi oleh Abdullah Mansyuri.

Ahmad Ridha Sabana Presiden Direktur PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Sementara Abdullah Mansyuri merupakan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).

Partai Garuda menjadi partai ketiga belas yang mendaftar menjadi peserta Pemilu 2019 ke KPU.

Resmi jadi partai peserta Pemilu 2019, Partai Gerakan Perubahan Indonesia (Garuda) mengaku akan bekerja keras untuk meraih suara pemilih. Bahkan Partai Garuda akan tidur bersama rakyat untuk meraih simpati.

"Semaksimal mungkin untuk memenangkan hati rakyat dengan kerja keras, dengan kerendahan hati, juga turun bawah, melihat secara langsung," kata Sekjen Partai Garuda Abdullah Masyuri seusai penetapan partai peserta Pemilu 2019 di Hotel Grand Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).

"Kalau perlu, tidur bersama rakyat, untuk bisa mengambil hati mereka dan memilih kami sebagai partai baru yang lebih fresh, anak muda," imbuhnya.

Halaman 2 dari 5
(jbr/zak)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads