Dari empat parpol tersebut, tiga di antaranya sudah tak asing bagi rakyat Indonesia. Mulai dari PSI. Parpol yang mengklaim dirinya sebagai partai dengan keterwakilan perempuan paling tinggi.
"Kami juga berusaha sangat ingin mewakili perempuan. Seperti tadi disampaikan bahwa keterwakilan perempuan di DPP PSI paling tinggi, mencapai 66,66 persen," kata Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka di Hotel Grand Mercure, Harmoni, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Parpol ini memiliki lambang mirip Partai Golkar, pohon beringin yang dikelilingi rantai. Bukan hanya dari segi lambang, partai ini juga diisi oleh mantan kader Golkar.
"Pikiran kita ke sana-tidaknya, waktu pendirian partai ini, teman-teman eks Golkar mungkin terinspirasi dari situ," ujar Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang.
Selanjutnya Partai Garuda, parpol yang berhasil menandingi partai sekelas Partai Bulan Bintang (PBB). Salah satu pimpinan partai ini menyebut sudah memetakan wilayah mana yang diprediksi bakal menjadi lumbung suara.
"Dengan segala kekurangannya. Tapi punya niat yang luhur untuk memperbaiki, membawa perubahan di negeri ini. Ya, yang pasti, kami sudah melakukan pemetaan wilayah mana yang potensial untuk kami garap," papar Sekjen Partai Garuda Abdullah Masyuri.
Terakhir, Partai Perindo. Berdasarkan hasil survei Centre for Strategic and International Stides (CSIS) yang dirilis pada 3 November 2017 lalu, parpol besutan Hary Tanoesoedibjo ini jauh lebih populer dibandingkan dengan PSI. (zak/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini