"PPP tidak mau ikut kegeeran mencalonkan ketumnya (Romi) untuk jadi cawapres," ujar Arsul di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018).
Hingga saat ini, PPP baru sekadar mendeklarasikan dukungan terhadap Jokowi untuk maju sebagai presiden untuk periode kedua. Namun, kata Arsul, PPP tak mensyaratkan sosok cawapres dari partainya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kedekatan antara Romi dan Jokowi dalam beberapa kesempatan, Arsul menganggap itu sebagai hal biasa. Berbagai asumsi publik mengenai hal itu pun, kata dia, biasa terjadi di negara demokrasi.
"Bahwa kemudian ada kebersamaan di momen tertentu antara Presiden Jokowi dan Ketum PPP, kemudian yang di bawah mendorong bahwa ini cawapres yang pas. Atau pengamat mengatakan ini salah satu alternatif untuk cawapres, ya terserahlah. Ini kan negara demokrasi," ucap Arsul.
Diketahui, Romi sempat menemani Jokowi dalam peresmian lapangan tenis outdoor dan indoor Senayan, Sabtu (3/2). Ia pun kemudian turut mendampingi Jokowi ketika menghadiri peringatan Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jatim.
Hal tersebut sudah diluruskan oleh Wasekjen PPP Achmad Baidowi. Ia menyebut kebersamaan itu sebagai hal biasa, karena Romi merupakan pemimpin dari partai koalisi yang mendukung pemerintahan Jokowi.
"Kalau persoalan Pak Romi mendampingi Pak Jokowi kemarin, itu sesuatu yang biasa saja dan itu yang ketahuan publik. Yang tidak ketahuan publik ya sering kali karena beliau anggota koalisi dan itu biasa saja," ujar Baidowi dalam Forum Dialektika Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) di Resto Gado-Gado Boplo, Jl Gereja Theresia No 41, Jakarta Pusat, Minggu (11/2). (nkn/nkn)