Data dari BMKG, daerah-daerah yang berpotensi mengalami kekeringan adalah Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Langsa. Kawasan ini rawan kekeringan karena sejak 20 hari yang lalu tidak diguyur hujan.
"Pantauan citra satelit menunjukkan tidak ada pembentukan awan konvektif atau awan hujan di enam kabupaten tersebut. Akibatnya, kondisi panas sangat menyengat, karena penyinaran kawasan tersebut maksimal. Suhu udaranya 32-33 derajat Celsius," kata prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh, Kharendra Muiz, kepada detikcom, Rabu (14/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wilayah kita ini termasuk kategori kemarau kering, karena intensitas hujannya lebih sedikit. Kami mengimbau petani, khususnya yang masih mengandalkan curah hujan (tadah hujan), agar bersiap-siap dan segera mencari alternatif sumber air lainnya," ujar Kharendra.
Rekahan tanah di persawahan di Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara. (Datuk Haris Molana/detikcom) |
"Kami memohon kepada Allah SWT, dengan melaksanakan salat istisqa' ini agar turun hujan, supaya padi bisa tumbuh dan tidak mengalami gagal panen dan air sumur bisa kembali ada. Selain salat, masyarakat sudah beberapa hari terakhir melaksanakan doa bersama di surau masing-masing," kata Kepala Desa Matang Keh, Ismail, kepada wartawan. (ams/dnu)












































Rekahan tanah di persawahan di Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara. (Datuk Haris Molana/detikcom)