"Sebenarnya saya nggak menyerang ya, yang saya serang itu logika kita. Misalnya karena tadi Pak Fahri membuat tweet, katanya 'wali kota terbaik plus menteri terbaik sama dengan busung lapar'. Ya saya balas cuitannya," ujar Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Fadli itu disampaikan saat ditanya mengapa dirinya kerap menyerang menteri Jokowi di Twitter. Sebelum Sri Mulyani, dia juga 'menyenggol' nama Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
![]() |
Fadli, di Twitter-nya, memang membalas cuitan Fahri itu. Fadli membalas dengan men-tweet 'Pertumbuhan tak tercapai+subsidi dicabuti+utang melonjak+kurs rupiah anjlok+daya beli lemah=EKONOMI MEROKET #menteriterbaiksedunia πππ'.
"Ini logikanya terbolak-balik, bagaimana kok menteri terbaik sedunia tapi pertumbuhan tidak tercapai. Kan pertumbuhan janjinya pemerintah 7-8 persen waktu kampanye," kata dia.
Wakil Ketua umum Gerindra itu juga heran mengapa bisa-bisanya Sri Mulyani jadi menteri terbaik dunia. Padahal Fadli memandang janji ekonomi pemerintahan Presiden Joko Widodo tak tercapai hingga saat ini.
"Kemudian yang dipatok di APBN saja tidak tercapai. Lalu subsidi, subsidi kan dicabuti semua, subsidi BBM, subsidi listrik, subsidi untuk para petani. Utang melonjak, utang kan mencapai rekor dalam sejarah RI, hampir Rp 4.000 T," sindir Fadli.
"Kurs rupiah anjlok. Padahal waktu pemilu, kurs rupiah di kisaran sekitar Rp 10-11 ribu, sekarang Rp 13.600. Daya beli lemah, banyak yang pada tutup segala macam gerai-gerai, ritel, tapi dianggap ekonomi meroket. Jadi logikanya di mana," tandas Fadli.
(gbr/imk)