Enam hari diamankan di ruang detensi kantor Imigrasi Kelas I-A Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jorge Langone berulah, dan tidak mau dipulangkan ke negara asalnya, Argentina.
Menurut Kepala Kantor Imigrasi Kelas I-A Kota Makassar Andi Pallawarukka, Jorge dilarikan ke rumah sakit setelah diketahui melakukan percobaan bunuh diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Andi Pallawarukka, Jorge mengiris pergelangan tangannya dengan menggunakan pecahan botol.
"Jadi dia gunakan pecahan botol untuk iris tangannya. Botol itu merupakan pemberian anaknya dulu sebelum berpisah," lanjutnya.
Sementara itu, hingga kini tim Imigrasi Kota Makassar masih menunggu hasil pemeriksaan dari dokter terkait kesehatan Jorge, yang membawa lari Alum ke Tana Toraja, Sulsel.
"Ditunggu keputusan dokter apakah dirawat atau dilakukan opname sampai besok. Dia (Jorge) akan segera dideportasi ke negaranya, mungkin dalam waktu 1 atau 2 hari lagi," ujar Andi Pallawarukka.
Jorge dan Candela Gutierrez dikenai sanksi deportasi dan ancaman cekal dari pihak Imigrasi Makassar. Mereka akan dipulangkan oleh Duta Besar Argentina ke negaranya dalam waktu dekat.
Sebelumnya, ibu kandung Alum, Elizabeth Avalos, mengatakan putrinya itu diambil mantan suaminya sejak Juni 2017. Mereka memulai perjalanan dari Argentina ke Bolivia, Brasil, Malaysia, hingga masuk ke Indonesia melalui Batam ke Jakarta.
Dari Jakarta, mereka melanjutkan perjalanan ke Tana Toraja. Alum ditemukan bersama ayahnya dan pacar ayahnya setelah dua hari berada di Toraja. (rvk/rvk)